Di Lembah Harau juga banyak sekali tempat wisata mulai dari air terjun, kolam renang, hingga tempat wisata kekinian.
Dari Kota Bukittinggi hanya perlu waktu 1,5 jam saja ketika memakai transportasi darat ke Lembah Harau.
Pengunjung bisa mengambil arah ke Kota Payakumbuh untuk sampai ke Lembah Harau.
Baca juga: Mengenal Tezuka Osamu, Pencetus Serial Anime TV, Pencipta Astro Boy
Masih dari Kompas.com (30/1/2022) nama Lembah Harau, diyakini berasal dari kata "parau" yang artinya suara serak.
Konon, penduduk lokal yang tinggal di Bukit Jambu sering menghadapi banjir dan longsor yang menimbulkan kegaduhan dan kepanikan.
Setiap banjir dan longsor terjadi, penduduk akan berteriak histeris sehingga menimbulkan suara parau.
Oleh karena itu, daerah ini kemudian dikenal dengan “orau”. Pada perkembangan berikutnya, daerah itu berubah nama menjadi “arau”, dan sekarang lebih dikenal dengan “Harau”.
Secara geologi kawasan Lembah Harau dulunya diyakini sebagai sebuah lautan dibuktikan dengan banyaknya endapan yang ditemukan.
Selain itu, batuan yang ada di perbukitan Lembah Harau merupakan batuan breksi dan batuan konglomerat (batuan berbentuk fragmen yang terbentuk dari proses sedimentasi).
Kedua batuan tersebut merupakan jenis batuan yang umum ditemukan di dasar lautan.
Legenda masyarakat setempat juga menceritakan bahwa kawasan ini dulunya adalah laut.
Lembah Harau juga kerap dijuluki dengan nama Lembah Yosemite karena mengingatkan keindahan Taman Nasional Yosemite di Sierra Nevada California.
Lembah Harau merupakan cagar alam dengan luas 669 hektare.
Salah satu air terjun terkenal di Lembah Harau bernama Bunta Waterfall atau yang dikenal oleh masyarakat setempat dengan sebutan Sarasah Bunta.
Air terjun ini pertama kali dibuka pada 14 Agustus 1926 oleh Asisten Residen Lima Puluh Kota, F. Rinner bersama Tuanku Laras Datuk Kuning Nan Hitam dan Asisten Demang Datuk Kodoh Nan Hitam.
Baca juga: Kereta Wisata Nusantara, Bali, Sumatera, Jawa, dan Toraja, Apa Saja Fasilitasnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.