Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tahun Misteri Kasus Pembunuhan Siswi SMK Bogor, Pelaku Terekam CCTV

Kompas.com - 28/09/2023, 16:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kamatian siswi SMK Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat bernama Andriana Yubelia Noven Cahya Rejeki pada 2019 masih menjadi misteri.

Perempuan yang duduk di bangku kelas XII SMK itu meninggal dunia pada 8 Januari 2019 usai ditusuk oleh seorang pria di sebuah gang, sekitar Jalan Riau, Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat.

Korban sempat mendapat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Pelaku yang wajahnya diduga terekam CCTV hingga saat ini belum tertangkap. 

Baca juga: Doa Bersama Warnai Setahun Kasus Pembunuhan Noven yang Masih Misterius

Perkembangan kasus

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kompol Rizka Fadila mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan ulang terhadap para saksi yang diduga melihat atau berpapasan dengan terduga pelaku.

Selain itu, pengujian ulang terhadap barang bukti ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri juga dilakukan.

"Hasil analisa puslabfor digunakan untuk kepentingan penyidikan. Kami juga melakukan penelitian rekaman CCTV kepada Pusinafis Mabes Polri," kata Rizka kepada Kompas.com, Kamis (28/9/2023).

Lokasi pembunuhan Noven, siswi SMK Baranangsiang, di Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho Lokasi pembunuhan Noven, siswi SMK Baranangsiang, di Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat.

Berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan para saksi, Rizka menyebut polisi telah mendapatkan petunjuk terkait ciri-ciri dan gerak-gerik terduga pelaku.

Namun, ia tidak memberikan keterangan lebih lanjut terkait titik terang identitas pelaku penusukan.

"Kami masih menunggu hasil analisa CCTV dari Pusinafis lalu akan kami koordinasikan dengan pusat data kependudukan," ujarnya.

Baca juga: Mimpi Andriana Noven Jadi Desainer dan Punya Butik Kandas

Kronologi penusukan Noven

Kasus pembunuhan terjadi saat korban baru pulang dari sekolah pada Selasa (8/1/2019) sekitar pukul 15.15 WIB. Kebetulan, kos korban berada di belakang sekolah.

Sesampainya di sebuah gang kecil yang sepi, seorang pria tiba-tiba menusuk dadanya dan langsung melarikan diri.

Noven pun langsung tersungkur dengan badik yang masih tertancap di dada kirinya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (10/1/2019).

Detik-detik penusukan itu juga terekam oleh CCTV yang ada di dekat lokasi kejadian. Penusuk Noven pun tampak mengenakan kaos bergeris biru hitam dan sempat menunggu kedatangan korban.

Sekitar 15 menit setelah peristiwa penusukan, warga menemukan korban dalam keadaan telungkup dan bersimbah darah. Warga pun langsung melaporkan peristiwa itu ke pihak kepolisian.

Diketahui, Noven menderita luka tusuk sedalam 22 sentimeter dengan lebar luka 3 sentimeter.

Karena tak ada barang korban yang hilang, kasus penusukan ini diduga bermotif sakit dendam dan sakit hati.

Sejumlah siswi SMK Baranangsiang menggelar doa bersama di lokasi pembunuhan Andriana Yubella Noven Cahya (18), Rabu (8/1/2020). Hari ini tepat satu tahun kasus pembunuhan Noven. Hingga saat ini polisi belum dapat mengungkap kasus tersebut.KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Sejumlah siswi SMK Baranangsiang menggelar doa bersama di lokasi pembunuhan Andriana Yubella Noven Cahya (18), Rabu (8/1/2020). Hari ini tepat satu tahun kasus pembunuhan Noven. Hingga saat ini polisi belum dapat mengungkap kasus tersebut.

Baca juga: Pembunuhan Noven, Kasus yang Belum Tuntas pada 2019

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com