Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liam Payne Alami Infeksi Ginjal Serius, Kenali Gejala dan Penyebabnya!

Kompas.com - 22/09/2023, 16:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Gejala infeksi ginjal hampir mirip dengan infeksi kandung kemih, berupa rasa nyeri pada perut bagian bawah.

Namun, gangguan kesehatan ini cenderung membuat penderita mengalami mual, demam, serta nyeri pada punggung bagian bawah atau samping tubuh.

Berikut sejumlah gejala infeksi ginjal, seperti dilansir laman Cleveland Clinic:

  • Demam
  • Panas dingin
  • Kehilangan selera makan
  • Lemas
  • Sakit perut atau muntah
  • Nyeri di punggung bawah atau samping
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Sering buang air kecil
  • Kencing berdarah atau bernanah
  • Urine keruh dan berbau tidak sedap.

Baca juga: 3 Efek Samping Belimbing, Penderita Gangguan Ginjal Perlu Waspada!

Penyebab infeksi ginjal

Infeksi ginjal paling umum disebabkan bakteri yang masuk ke saluran kemih melalui uretra, melewati ureter, dan berpindah ke organ ginjal.

Beberapa jenis bakteri penyebab infeksi ginjal antara lain, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Enterobakter, dan Stafilokokus.

Dikutip dari Mayo Clinic, seseorang dengan kondisi tertentu memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi ginjal.

Salah satunya perempuan, lantaran uretra lebih pendek dibandingkan pada pria. Kondisi ini memudahkan bakteri berpindah dari luar tubuh dan masuk ke kandung kemih.

Letak uretra yang dekat dengan vagina dan anus juga memudahkan bakteri masuk dan menyebar ke ginjal.

Bukan hanya perempuan, berikut beberapa faktor risiko penyakit infeksi ginjal:

1. Penyumbatan saluran kemih

Apa pun yang memperlambat keluarnya urine dapat meningkatkan risiko infeksi ginjal. Kondisi ini termasuk batu ginjal, uretra yang menyempit, atau kelenjar prostat yang membesar.

2. Sistem kekebalan tubuh lemah

Kondisi medis seperti diabetes dan HIV dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Obat-obatan tertentu juga dapat menurunkan kekebalan tubuh.

Dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, bakteri akan lebih mudah masuk dan menginfeksi saluran kemih, termasuk ginjal.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengobati Batu Ginjal?

3. Menggunakan kateter urine

Kateter urine adalah tabung yang digunakan untuk mengalirkan urine dari kandung kemih.

Kateter terkadang digunakan setelah prosedur pembedahan atau tes diagnostik. Alat ini juga dimanfaatkan oleh orang-orang yang harus berbaring di tempat tidur.

Namun, penggunaan kateter urine untuk jangka panjang bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi ginjal.

Pencegahan infeksi ginjal

Untungnya, beberapa upaya pencegahan dapat diterapkan untuk menghindari infeksi pada organ ginjal, seperti:

  • Perbanyak minum, terutama air putih.
  • Tidak menunda buang air kecil.
  • Bersihkan saluran kencing secara hati-hati, dengan mengusap mulai dari depan ke belakang setelah buang air kecil maupun buang air besar.
  • Hindari penggunaan produk di area genital, seperti semprotan deodoran yang dapat menyebabkan iritasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com