Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Liam Payne Alami Infeksi Ginjal Serius, Kenali Gejala dan Penyebabnya!

KOMPAS.com - Penyanyi Liam Payne dikabarkan sempat dilarikan ke rumah sakit saat tengah berlibur dengan kekasihnya, Kate Cassidy, di Danau Como, Italia.

Diberitakan Evening Standard, Rabu (13/9/2023), mantan anggota One Direction itu disebut mengalami "sakit ginjal yang menyiksa".

Insiden tersebut merupakan kali kedua setelah beberapa minggu lalu Payne sempat dirawat di rumah sakit karena menderita infeksi ginjal serius.

Infeksi ginjal serius turut membuat Liam Payne terpaksa membatalkan tur perdana di Amerika Selatan yang akan digelar September 2023 untuk memulihkan diri.

"Dengan berat hati saya harus memberitahu bahwa kami tidak punya pilihan lain selain menunda tur yang akan datang di Amerika Selatan," kata Payne, akhir Agustus 2023.

"Selama seminggu terakhir saya dirawat di rumah sakit karena infeksi ginjal yang serius, ini adalah sesuatu yang tidak saya harapkan terjadi pada siapa pun," sambungnya.

Namun, lebih dari sepekan, Kate Cassidy mengungkapkan, kekasihnya telah keluar dari rumah sakit dan dalam kondisi jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Saya hanya ingin memberi tahu semua orang, dia melakukannya jauh lebih baik. Dia sudah keluar dari rumah sakit dan berada di tangan yang tepat," kata Cassidy, dikutip Billboard, Rabu (20/9/2023).

Lantas, apa itu infeksi ginjal yang menyerang eks member One Direction ini?

Gejala infeksi ginjal

Infeksi ginjal adalah kondisi saat salah satu atau kedua organ ginjal mengalami infeksi, umumnya disebabkan oleh bakteri.

Dilansir dari WebMD, ginjal adalah bagian dalam saluran kemih yang bertugas membuang racun, kadar garam, udara, dan mineral berlebih dari dalam tubuh.

Limbah-limbah yang mengandung urea tersebut selanjutnya dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk cair atau urine.

Sebagai salah satu jenis infeksi saluran kemih (ISK), infeksi ginjal mungkin dimulai pada saluran pembawa urine bernama uretra atau kandung kemih.

Jika bakteri telah sampai ke ureter, yakni sebuah saluran penghubung ginjal dan kandung kemih, maka infeksi berpotensi mengenai salah satu atau bahkan kedua ginjal.

Infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal serta memicu kondisi yang dapat mengancam jiwa.

Gejala infeksi ginjal hampir mirip dengan infeksi kandung kemih, berupa rasa nyeri pada perut bagian bawah.

Namun, gangguan kesehatan ini cenderung membuat penderita mengalami mual, demam, serta nyeri pada punggung bagian bawah atau samping tubuh.

Berikut sejumlah gejala infeksi ginjal, seperti dilansir laman Cleveland Clinic:

Infeksi ginjal paling umum disebabkan bakteri yang masuk ke saluran kemih melalui uretra, melewati ureter, dan berpindah ke organ ginjal.

Beberapa jenis bakteri penyebab infeksi ginjal antara lain, Escherichia coli, Proteus mirabilis, Enterobakter, dan Stafilokokus.

Dikutip dari Mayo Clinic, seseorang dengan kondisi tertentu memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi ginjal.

Salah satunya perempuan, lantaran uretra lebih pendek dibandingkan pada pria. Kondisi ini memudahkan bakteri berpindah dari luar tubuh dan masuk ke kandung kemih.

Letak uretra yang dekat dengan vagina dan anus juga memudahkan bakteri masuk dan menyebar ke ginjal.

Bukan hanya perempuan, berikut beberapa faktor risiko penyakit infeksi ginjal:

1. Penyumbatan saluran kemih

Apa pun yang memperlambat keluarnya urine dapat meningkatkan risiko infeksi ginjal. Kondisi ini termasuk batu ginjal, uretra yang menyempit, atau kelenjar prostat yang membesar.

2. Sistem kekebalan tubuh lemah

Kondisi medis seperti diabetes dan HIV dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Obat-obatan tertentu juga dapat menurunkan kekebalan tubuh.

Dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, bakteri akan lebih mudah masuk dan menginfeksi saluran kemih, termasuk ginjal.

3. Menggunakan kateter urine

Kateter urine adalah tabung yang digunakan untuk mengalirkan urine dari kandung kemih.

Kateter terkadang digunakan setelah prosedur pembedahan atau tes diagnostik. Alat ini juga dimanfaatkan oleh orang-orang yang harus berbaring di tempat tidur.

Namun, penggunaan kateter urine untuk jangka panjang bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi ginjal.

Pencegahan infeksi ginjal

Untungnya, beberapa upaya pencegahan dapat diterapkan untuk menghindari infeksi pada organ ginjal, seperti:

  • Perbanyak minum, terutama air putih.
  • Tidak menunda buang air kecil.
  • Bersihkan saluran kencing secara hati-hati, dengan mengusap mulai dari depan ke belakang setelah buang air kecil maupun buang air besar.
  • Hindari penggunaan produk di area genital, seperti semprotan deodoran yang dapat menyebabkan iritasi.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/09/22/163000365/liam-payne-alami-infeksi-ginjal-serius-kenali-gejala-dan-penyebabnya-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke