Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin dan Sejarah Berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa...

Kompas.com - 07/09/2023, 08:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Arah politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) secara mengejutkan kini berubah.

Pasalnya, partai berlambang bola dunia yang dikelilingi 9 bintang itu menerima pinangan Partai Nasdem untuk menjadikan Ketum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden dari Anies Baswedan.

Anies-Muhaimin pun menjadi pasangan pertama yang mendeklarasikan diri sebagai capres-cawapres pada Pemilu 2024.

Baca juga: Menilik Safari Politik Prabowo, dari Megawati hingga Cak Imin

Padahal, PKB sebelumnya berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar.

PKB bahkan menjadi salah satu inisiator Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Tak heran, PKB digadang-gadang mendapat jatah kursi bakal cawapres di Koalisi Indonesia Maju mendampingi Prabowo Subianto.

Dengan pendeklarasian Anies-Muhaimin, ini sekaligus menandakan bergabungnya PKB ke dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca juga: Profil Yenny Wahid, Sosok yang Diisukan Jadi Kandidat Kuat Cawapres pada Pemilu 2024

Berikut sejarah berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB):

Sejarah PKB

Sejarah berdirinya PKB memang tak lepas dari Nahdlatul Ulama (NU).

Wacana pendirian PKB muncul ketika Presiden Soeharto lengser dari jabatannya pada 21 Mei 1998, sekaligus menandai era baru di Indonesia.

Peristiwa tersebut membuat banyak warga NU mengusulkan pembentukan partai politik kepada Perngurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang saat itu diketuai oleh Gus Dur, dikutip dari laman resmi PKB.

Menanggapi usulan itu, PBNU akhirnya mengadakan rapat harian pada 3 Juni 1998 dan menghasilkan keputusan pembentukan Tim Lima yang diketuai oleh KH Ma'ruf Amin dan bertugas untuk mendiskusikan aspirasi warga NU tersebut.

Tak hanya itu, PBNU juga membentuk Tim Asistensi yang diketuai oleh Arifin Djunaedi dengan anggota H Muhyiddin Arubusman, H M Fachri Thaha Ma'ruf, H Abdul Aziz, H Andi Muarli Sunrawa, H M Nasihin Hasan, H Lukman Saifuddin, Amin Said Husni, dan Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Keanggotaan Partai Politik, Siapa yang Boleh Mendaftar?

Bakal calon presiden Anies Baswedan (kedua dari kiri) beserta istri Feri Farhati Ganis (kiri) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kedua dari kanan) beserta istri Rustini Murtadho (kanan) berfoto bersama seusai Deklarasi Capres dan Cawapres 2024 oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023). Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menerima tawaran Partai Nasdem untuk memasangkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden dengan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden. Muhaimin Iskandar merupakan ketua umum PKB.KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Bakal calon presiden Anies Baswedan (kedua dari kiri) beserta istri Feri Farhati Ganis (kiri) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kedua dari kanan) beserta istri Rustini Murtadho (kanan) berfoto bersama seusai Deklarasi Capres dan Cawapres 2024 oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9/2023). Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menerima tawaran Partai Nasdem untuk memasangkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden dengan Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden. Muhaimin Iskandar merupakan ketua umum PKB.

Tim ini bertugas untuk membantu Tim Lima dalam proses inventarisasi dan merangkum usulan pembentukan parpol baru.

Pada 26 Juni 1998, mereka menggelar rapat untuk menyusun rencana awal pembentukan partai.

Sebenarnya, Gus Dur semula tidak setuju adanya kelompok-kelompok dalam organisasi yang ingin mendirikan partai NU, karena terkesan mengaitkan agama dan politik. Namun, sikap itu mulai mengendur pada akhir Juni 1998 dan bersedia menginisiasi kelahiran partai.

Hal ini diperkuat dengan dukungan beberapa tokoh NU lainnya, seperti KH Munasir Ai, KH Ilyas Ruchiyat, KH A Mustofa Bisri, dan KH A Muchith Muzadi.

Melalui hasil musyawarah Tim Asistensi Lajnah, Tim Lajnah, Tim NU, Tim Asistensi NU, perwakilan Wilayah, para tokoh pesantren, dan tokoh masyarakat, maka disepakati pembentukan partai berbasis ahlussunah wal jamaah.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akhirnya resmi dideklarasikan Pada 23 Juli 1998.

Baca juga: Hak dan Kewajiban Partai Politik

Kiprah PKB di Pemilu

Ketokohan Gus Dur diketahui mampu mendongkrak suara PKB pada keikutsertaannya dalam Pemilu 1999.

Meski partai baru, PKB sukses meraup 13.336.982 suara (12,61 persen) dan meraih 51 kursi di DPR.

Gus Dur bahkan terpilih menjadi Presiden Indonesia dengan koalisi poros tengahnya.

Pada Pemilu 2004, PKB juga masuk lima besar partai dengan perolehan suara terbanyak.

Saat itu, PKB berada pada peringkat ketiga dengan suara 12.002.885 (10,62 persen) dan mendapatkan 52 kursi DPR.

Baca juga: Sumber Keuangan Partai Politik, dari Mana Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com