Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Orang India Jadi CEO Perusahaan Top Dunia, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 05/09/2023, 19:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Posisi chief executive officer (CEO) di sejumlah perusahaan top dunia diduduki oleh orang India.

Sebut saja Alphabet, perusahaan yang membawahi mesin pencari Google, dinahkodai oleh orang India bernama Sundar Pichai.

Posisi CEO Microsoft juga diduduki oleh orang India, yaitu Satya Nadella dan CEO Adobe dipegang oleh Shantanu Narayen.

Baca juga: Mengenal Bernard Arnault, CEO LVMH yang Mengancam Posisi Kekayaan Jeff Bezos

Sebelumnya, seorang India bernama Parag Agrawal juga pernah ditunjuk sebagai CEO Twitter sebelum platform ini berubah nama menjadi X.

Ada pula pria kelahiran Pune, India bernama Ajay Banga yang saat ini menjabat sebagai Presiden Bank Dunia atau World Bank.

Banyaknya orang India yang menduduki posisi CEO di perusahaan teknologi di dunia membuat sebagian orang bertanya-tanya.

Baca juga: CEO OpenAI Jadi WNA Pertama yang Dapat Golden Visa, Apa Tujuan Pemerintah?

Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Baca juga: India Luncurkan Pesawat Luar Angkasa ke Matahari, Apa Tujuannya?

Mengapa banyak orang India jadi CEO?

Sejumlah pakar berusaha mengulik faktor yang menyebabkan banyak orang India menduduki posisi CEO di perusahaan top dunia.

Berikut analisis mereka:

1. Ketahanan

Menurut mantan Direktur Eksekutif Tata Sons dan penulis buku "Made in India Manager", R Gopalakrishnan, tidak ada negara lain di dunia yang melatih warganya dengan cara "gladiator" seperti India.

Hal tersebut ia utarakan karena kondisi serba tidak memadai yang terjadi di India yang membuat warganya tumbuh secara alami.

"Dari akta kelahiran hingga akta kematian, dari pendaftaran sekolah hingga mendapatkan pekerjaan, dari kekurangan infrastruktur hingga kapasitas yang tidak mencukupi," ujarnya dikutip dari BBC.

Pernyataan Gopalakrishnan menyiratkan bahwa kompetisi dan kondisi yang kurang teratur di India membuat warga setempat belajar beradaptasi dan memecahkan masalah.

Selain itu, orang India juga sering memprioritaskan urusan profesionalitas di atas pribadi membantu mereka dalam budaya kantor Amerika yang terlalu banyak bekerja.

Baca juga: Selain CEO YouTube, Bos-bos Ini Batasi Teknologi pada Anaknya

2. Bisa bahasa Inggris

Presiden Bank Dunia Ajay Banga.Instagram World Bank Presiden Bank Dunia Ajay Banga.

Kemampuan berbahasa Inggris menjadi salah satu faktor mengapa tidak sedikit orang India yang menduduki posisi CEO.

Pasalnya, bahasa Inggris memudahkan mereka berintegrasi dengan industri teknologi di AS.

Di sisi lain, pendidikan India juga ditekankan pada matematika dan sains yang telah menciptakan industri perangkat lunak yang berkembang pesat.

Para lulusan dari negara tersebut juga dilatih dengan keterampilan yang tepat yang kemudian diperkuat di sekolah-sekolah teknik atau manajemen terbaik di AS.

3. Keberagaman

Vivek Wadhwa yang kini mengajar di Harvard dan Carnegie Mellon turut menjelaskan faktor lain mengapa India bisa menghasilkan talenta-talenta unggul.

Dilansir dari Inc, salah satunya adalah keberagaman di India di mana terdapat enam agama besar di negara ini dan konstitusi setempat mengakui 22 bahasa daerah.

Tidak hanya itu, setiap wilayah di India juga mempunyai adat istiadat serta karakter masing-masing.

Kondisi tersebut membuat orang India menerima perbedaan dalam sikap dan kepercayaan, terutama dalam konteks bisnis.

Pengalaman berurusan dengan latar belakang dan pola pikir yang beragam telah menjadi bagian dari kehidupan orang India.

Baca juga: Profil Linda Yaccarino, CEO Baru Twitter Pengganti Elon Musk

4. Kerendahan hati

Orang India yang berdiaspora ke luar negeri menghadapi sejumlah rintangan yang membuat mereka berpikiran terbuka dan tidak sombong.

Sebab, sebagai orang asing di negara baru, mereka harus menyesuaikan diri dengan adat istiadat setempat.

Belum lagi, mereka tidak bisa bersandar pada orang-orang baru layaknya lingkungan yang mereka kenal di India.

Sebenarnya kondisi yang demikian juga dirasakan oleh pendatang dari negara lain, selain India.

Namun, dengan menggabungkan kondisi yang ada ditambah banyaknya jumlah orang berbakat yang muncul dari negara yang berpenduduk sekitar 1,38 miliar ini, membuat banyak perusahaan teknologi terkemuka di AS dipimpin oleh CEO dari India.

Baca juga: Mengapa Orang India Sering Menggoyangkan Kepala Saat Berbicara?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com