Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Michael, Bocah yang Memiliki Kadar Gula Darah Tertinggi di Dunia di Usia 6 Tahun

Kompas.com - 05/09/2023, 15:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com Michael Patrick Buonocore, seorang bocah laki-laki yang berasal dari Raritan, New Jersey, AS, tercatat memiliki kadar gula darah tertinggi hingga 21 kali lipat dari ambang normal.

Michael pun memecahkan rekor dan tercatat dalam Guinness World Records.

Rekor tersebut ia dapatkan secara tidak sengaja pada saat usianya masih enam tahun atau tepatnya pada 23 Maret 2008.

Saat itu, kadar gula darah yang dimiliki Michael tercatat menyentuh angka 2.656 mg/dL. 

Baca juga: Potensi Manfaat Kayu Manis untuk Menurunkan Gula Darah


Awalnya dikira flu

Semuanya berawal saat liburan keluarga di Pennsylvania untuk merayakan Paskah.

Saat itu, awalnya Michael tampak mengalami flu biasa. Namun tanpa sepengetahuan keluarga, kondisinya semakin serius.

"Awalnya kami mengira itu hanya flu biasa, jadi kami tidak melakukan banyak hal. Tidak ada alasan untuk khawatir," kata Michael dilansir dari Mirror (27/5/2023).

Namun, setelah tiga hari gejala memburuk, dia secara bertahap kehilangan kemampuan untuk berjalan.

Orang tua Michael segera melarikannya ke rumah sakit terdekat, sebelum akhirnya ia kehilangan kesadaran.

Kemudian saat kesadarannya pulih, Michael sudah terbangun di Rumah Sakit Robert Wood Johnson di New Jersey.

Michael menghabiskan dua minggu di rumah sakit dan dokter mengatakan kepada mereka bahwa ia menderita diabetes tipe 1 dan merupakan sebuah keajaiban bahwa ia bisa selamat.

Baca juga: 6 Bahaya Buah Nanas, Potensi Rusak Gigi dan Naikkan Gula Darah

Cara Michael membuat gula darahnya stabil

Michael mengatakan bahwa dia bisa merasakan ketika gula darahnya meningkat, meski cukup sulit untuk menghentikannya, menurut Guinness World Records (18/5/2023).

Namun, Michael mengungkapkan bahwa ada langkah pencegahan yang bisa dilakukannya untuk menjaga kisaran gula darahya tetap normal.

Saat ini, Michael harus mengonsumsi insulin karena pankreasnya tidak dapat memproduksi insulin sendiri.

“Saat suhunya cukup tinggi, rasanya ujung saraf saya jauh lebih sensitif sehingga berjalan dan bergerak terkadang terasa pegal atau bahkan sedikit nyeri,” jelas Michael.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com