Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Bakal Jadi Cawapres Anies Baswedan, Berikut Profil Cak Imin

Kompas.com - 01/09/2023, 14:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anies Baswedan disebut akan berduet di laga Pilpres 2024 dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Kabar tersebut awalnya diungkap oleh Partai Demokrat yang menuding Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh membuat keputusan sepihak menduetkan Anies dengan Muhaimin.

Demokrat mengaku dipaksa menerima keputusan tersebut padahal sebelumnya Anies telah menunjuk Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendampingnya maju Pilpres.

Ketua Umum Nadem Surya Paloh, mengatakan duet Anies-Muhaimin belum resmi namun dirinya tak menampik kemungkinan itu.

“Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi. Tapi saya pikir itu belum terformalkan sedemikian rupa sampai menit ini. Kita tunggu perkembangan 1-2 hari ini,” katanya di Nasdem Tower, dikutip dari Kompas.com (1/9/2023).

Disebut bakal menjadi pasangan duet Anies Baswedan, berikut ini profil Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Perubahan Nama Koalisi Tanpa Sepengetahuan PKB, Jatah Cawapres Cak Imin Terancam?

Profil Muhaimin Iskandar

Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa dengan Cak Imin memiliki nama lengkap Abdul Muhaimin Iskandar.

Cak Imin lahir di Jombang pada 24 September 1966. Di tahun ini, Cak Imin akan genap berusia 57 tahun.

Dikutip dari Kompas.id, Cak Imin saat ini merupakan Ketua Umum PKB periode 2019-2024.

Dirinya pernah menempuh pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri di Jombang, lalu melanjutkan ke Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta.

Selanjutnya pada tahun 1985, ia melanjutkan pendidikan sarjana di FISIP UGM hingga lulus pada tahun 1991.

Untuk pendidikan pascasarjana, Cak Imin mengambil pendidikan bidang komunikasi di Universitas Indonesia (UI) dan mendapatkan gelar master pada tahun 2001.

Baca juga: Merunut Akar Konflik Politik Yenny Wahid dan Cak Imin...

Karir dan organisasi

Muhaimin pernah mengajar di Pondok Pesantren Denanyar Jombang tahun 1980-1983.

Kemudian saat masih kuliah, Cak Imin cukup aktif berorganisasi. Tercatat ia pernah menduduki sejumlah jabatan di PMII, yaitu sebagai:

  • Ketua Ketua Korps FISIPOL PMII UGM pada 1988.
  • Ketua Umum PMII UGM pada 1990-1991.
  • Ketua Umum PMII Cabang Yogyakarta (1991-1997).
  • Ketua Umum Pengurus Besar PMII (1994-1997).

Ia juga aktif di Badan Perwakilan Mahasiswa pada tahun 1990, serta di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Selanjutnya ia juga pernah menjadi Kepala Litbang Tabloid Detik pada tahun 1993.

Baca juga: PKB Akan Finalisasi Duet Anies-Muhaimin di Surabaya Sore Ini

Terjun ke dunia politik

Muhaimin mulai terjun ke dunia politik saat bersama para seniornya mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dideklarasikan pada 23 Juli 1998.

Beberapa senior tersebut yakni sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama termasuk pamannya, yakni Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Adapun saat itu Cak Imin ditunjuk menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB.

Muhaimin kemudian terpilih menjadi Ketua umum PKB hasil Muktamar di Semarang, Jawa Tengah tahun 2005.

Tahun 2008 muncul konflik kepengurusan yang melibatkan Gus Dur dan Muhaimin.

Namun, keputusan Mahkamah Agung memenangkan Muhaimin. Hingga kini Muhaimin masih menjabat sebagai Ketua Umum PKB.

Cak Imin tercatat pernah menjadi Anggota DPR RI selama empat periode. Ia mulai karier politiknya di lembaga legislatif pada Pemilu 1999 dan menjabat hingga tahun 2004.

Pada periode berikutnya, Muhaimin terpilih lagi sebagai Anggota DPR RI dan dipilih sebagai Wakil Ketua DPR RI tahun 2004-2009.

Selanjutnya pada tahun 2004 ia juga kembali terpilih menjadi anggota DPR RI, namun kemudian diminta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2009–2014.

Pada Pemilu 2014, Muhaimin kemudian terpilih kembali sebagai Anggota DPR RI dan ditunjuk partainya untuk menjabat sebagai Wakil Ketua MPR.

Adapun saat ini Muhaimmin tercatat sebagai Wakil Ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2019-2024.

Baca juga: Duet Anies-Cak Imin Menguat, PKB Tinggalkan Koalisi Pendukung Prabowo?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com