Tak lama, dua buah pesawat pun jatuh diiringi dengan asap dan api.
Sementara itu, seorang wanita turut menggambarkan, melihat dua pesawat terbang semakin mendekat satu sama lain sebelum kecelakaan terjadi.
Analis militer dan mantan pilot Roman Svitan mengatakan, tabrakan maut antara dua pesawat ini kemungkinan besar berkaitan dengan formasi terbang.
Dia menyampaikan, jarak standar antarpesawat adalah 50-70 meter. Akan tetapi, terkadang pesawat terbang secara praktis akan saling bertumpukan pada jarak 3-4 meter.
L-39 sendiri sebenarnya dapat menjadi pesawat tempur, pesawat serang, pengebom, maupun pesawat latih.
Namun demikian, dalam formasi terbang, terutama di ketinggian rendah, tidak ada waktu untuk melepaskan diri dari pesawat.
"Tidak ada waktu untuk melontarkan diri," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.