Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Suci Fitriah Tanjung mengatakan, penyiraman menggunakan water cannon hanya dapat menjangkau polusi udara di area terbatas.
Sementara polutan yang berada di posisi lebih tinggi kemungkinan tidak bisa dijangkau.
Padahal, jika dilihat dari foto udara yang diambil dari pesawat menunjukkan bahwa langit Ibu Kota cenderung berwarna abu-abu yang menandakan polusi telah sampai ke atas.
Sementara itu, penyemprotan menggunakan water cannon mirip dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau rekayasa cuaca.
"Skala kecilnya menyiram area yang mudah dijangkau masyarakat dengan alat sederhana, atau water canon. Jadi, logikanya hanya akan membilas polutan di udara. Ini sifatnya tentu bukan solusi yang bisa dirasakan lebih lama," kata Suci kepada Kompas.com, Jumat (25/8/2023).
Oleh karena itu, terkait efektivitas penyemprotan menggunakan water canon di sejumlah ruas jalan Jakarta masih perlu dipelajari.
Baca juga: Batuk Jokowi dan Bahaya Polusi Udara bagi Kesehatan...
Suci mengatakan, penyemprotan menggunakan water cannon maupun hujan buatan, menurutnya bukan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Jakarta.
Menurutnya, cara mengatasi masalah polusi udara di Jakarta adalah dengan membereskan akar masalahnya, baik itu dari industri, PLTU, maupun transportasi.
“Tetapi yang paling penting adalah ketegasan pelaksanaan fungsi pengawasan. Di Jakarta, arah strategisnya masih fokus ke kendaraan bermotor, sementara untuk industri masih sangat lemah,” kata Suci.
Sementara untuk yang sifatnya emisi lintas batas seperti yang bersumber dari PLTU dan industri menurutnya perlu dibicarakan bersama dengan pihak terkait.
“Pemerintah pusat harus bertindak melakukan supervisi ketiga daerah. Kami melihat sudah ada strategi ke arah situ. Tinggal kita tunggu, apakah benar-benar akan dijalankan atau selesai menjadi lips service karena reaksi publik sedang tinggi saja,” tandas Suci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.