Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Mahasiswa UNS Diduga Dianiaya Sopir Dekanat, Berujung Lapor Polisi

Kompas.com - 25/08/2023, 15:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Khoirul Umam (19), mengaku menjadi korban penganiayaan di lingkungan kampus.

Terduga pelaku berinsial YP yang merupakan sopir Dekanat FMIPA UNS disebut melakukan penganiayaan pada Rabu (23/8/2023).

Usai mendapat bogem, Khoirul melaporkan YP ke Mapolresta Solo pada Rabu (23/8/2023) malam. YP dilaporkan atas dugaan tindak pidana penganiayaan.

Laporan Khoirul teregister dalam Surat Tanda Terima Laporan Nomor: STTLP/ 189/VIII/2023/SPKT/POLRESTA SURAKARTA/POLDA JAWA TENGAH.

Baca juga: Panitia PKKMB Mundur karena Kecewa dengan Rektorat UNS, Bagaimana Nasib Mahasiswa Baru?

Kronologi mahasiswa UNS diduga dianiaya sopir dekan

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (24/8/2023), Khoirul membeberkan detik-detik ketika dirinya diduga dianiaya oleh YP.

Dugaan penganiayaan bermula ketika FMIPA UNS menggelar kegiatan pengenalan organisasi kemahasiswaan pada Rabu (23/8/2023).

Pada saat itu, Khoirul mengkritisi isu-isu kemahasiswaan namun ia dipanggil oleh pihak dekanat setelah kegiatan tersebut usai.

Khoirul kemudian dibawa ke Gedung Rektorat UNS untuk bertemu pimpinan universitas.

Ia mengatakan, pertemuan berlangsung sampai pukul 17.00 WIB. Khoirul mengaku disudutkan oleh pihak rektorat dalam pertemuan ini.

Baca juga: Beda Pendapat Rektorat dan Panitia PKKMB UNS soal Pembatalan Rekor MURI dan Student Vaganza

Khoirul dianiaya di dalam mobil

Setelah bertemu pimpinan UNS, Khoirul kembali ke FMIPA menggunakan mobil.

Pada saat itu, mobil dikendarai oleh YP, sementara Khoirul duduk di bangku penumpang depan. Di dalam mobil juga duduk Dekan dan Wakil Dekan FMIPA UNS di baris belakang.

Khoirul kemudian dipukul oleh YP di bagian rahang. Ketika dianiaya, terduga pelaku bertanya kepada Khoirul soal asal tempat tinggalnya dan adab sopan santun.

"Di bangku belakang ada dekan dan wakil dekan. Mereka mencoba memisah dan bilang jangan pakai kekerasan," ujar Khoirul.

"Setelah itu sampai di gedung fakultas. Kami keluar. Saya mau perjalanan pulang, kemudian dekan sama wakil dekan kembali ke kantor," sambungnya.

Baca juga: Biaya Kuliah Mahasiswa yang Diterima Melalui Seleksi Mandiri UNS 2023

Khoirul dianiaya di lingkungan fakultas

Usai mendapat bogem di dalam mobil, Khoirul kembali dianiaya oleh YP setibanya di FMIPA.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com