Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Dipecat, Ini Rekam Jejak Budiman Sudjatmiko Selama di PDI-P

Kompas.com - 25/08/2023, 08:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Mengaku pernah ditawari jadi Menteri Desa

Saat masih menjadi kader PDI-P, Budiman mengaku dirinya pernah ditawari jabatan Menteri Desa oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tawaran itu diberikan sejak 2014 ketika Jokowi menjabat sebagai presiden untuk periode pertama.

"Pak Jokowi 2014, saat pertama kali lantik kabinet, saya biasanya dipanggil Pak Pratikno. (Saya bilang) 'Ada surprise apa, Pak Pratikno?' (Kata Pratikno) 'Mas Budiman, Pak Jokowi, Kementerian Desa itu sebetulnya kementerian untuk sampeyan'," cerita Budiman.

"Nah tetapi ada dinamika politik yang harus diselesaikan pada yang lain. Its okay, tidak ada masalah," lanjutnya.

Lalu, pada 2015, tawaran itu kembali datang ketika Budiman dipanggil Jokowi ke Istana.

Budiman mengeklaim, Jokowi ingin Budiman menjadi Menteri Desa. Namun, tidak terwujud karena dinamika politik.

Budiman akhirnya mengatakan bahwa dirinya tidak pandai menjadi menteri.

"Saya tidak pandai menjadi menteri. Lagi pula kalau urusan desa, saya bisa menggerakkan desa tanpa saya harus menjadi menteri'. So, saya tidak pernah meminta itu," kata Budiman.

Baca juga: [POPULER TREN] WN Jepang Tewas Saat Bermain Fly Fish di Bali | Alasan Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo

Deklarasi dukung Prabowo

Sebelum deklarasi dukungan untuk Prabowo sebagai bacapres 2024, kemesraan Budiman dan Menteri Pertahanan itu sudah terjadi sejak Juli 2023.

Budiman saat itu mengunjungi Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada (19/7/2023).

Dalam perjumpaan itu, Budiman tak sungkan menyampaikan pujian kepada Prabowo. Hal itu dinilai bertolak belakang dengan pandangan Budiman saat era Orde Baru.

Pada masa Orde Baru itu, Budiman dinilai menjadi aktivis yang menentang Orde Baru di mana Prabowo saat itu seorang militer yang juga menantu Presiden Soeharto. 

Selain itu di sisi lain, Prabowo juga dituding menjadi aktor dibalik penculikan aktivis 1998.

Dukungan Budiman ke Prabowo semakin diperjelas dalam acara deklarasi relawan Prabowo Budiman Bersama (Prabu) pada Jumat (18/8/2023). Saat itu, Budiman masih tergabung ke PDI-P.

Dikutip dari Kompas.com (19/8/2023), Budiman lebih memilih Prabowo daripada Ganjar karena Prabowo dinilai bisa menjadi pemimpin yang strategis.

"Karena situasi global membuat Indonesia butuh kepemimpinan yang strategis. Bukan berarti Ganjar jelek,” tutur Budiman.

Menurutnya, pemimpin yang strategis akan lebih mudah dalam mencari solusi untuk tantangan perekonomian, ketahanan negara, serta teknologi di masa mendatang.

Usai deklarasi itu, Budiman mengaku siap disanksi PDI-P. 

Komentar Budiman Sudjatmiko usai dipecat PDI-P

Budiman tak banyak berkomentar ketika menerima surat pemecatannya dari PDI-P, partai yang menaunginnya hampir 20 tahun. 

Dia hanya mengatakan bahwa surat pemecatan itu menjadi penanda salah satu episode hidupnya sebagai manusia politik.

"Ini adalah akhir dari satu episode dalam hidup saya dan saya tentu akan memulai episode berikutnya, bagian dari perjalanan panjang saya sebagai manusia politik sejak saya remaja," kata Budiman.

(Sumber: Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya, Fitria Chusna Farisa, Adhyasta Dirgantara, Nur Rohmi Aida | Editor: Sabrina Asril, Fitria Chusna Farisa, Dani Prabowo).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com