Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Dipecat, Ini Rekam Jejak Budiman Sudjatmiko Selama di PDI-P

Kompas.com - 25/08/2023, 08:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Budiman Sudjatmiko resmi dipecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). 

Surat pemecatan Budiman dari PDI-P ditandatangani Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto serta telah diterima Budiman pada Kamis (24/8/2023).

"Sudah, sudah (menerima). Iya benar (pemecatan)," kata Budiman, dilansir dari Kompas.com, Kamis.

Pemecatan itu merupakan buntut deklarasi dukungan Budiman terhadap Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024.

Deklarasi itu dianggap menyimpang dari keputusan PDI-P yang telah mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai bacapres 2024.

Baca juga: Alasan Politisi PDI-P Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo Subianto, Bukan Ganjar Pranowo

Rekam jejak Budiman Sudjatmiko

Dikutip dari Kompas.com (20/7/2023), Budiman bergabung ke PDI-P sejak 2004 atau hampir 20 tahun dia berada di partai besutan Megawati itu. 

Dia memutuskan untuk melanjutkan karier politiknya ke PDI-P setelah mendekam di bui akibat peristiwa Kudatuli 1996.

Peristiwa 27 Juli 1996, atau yang disebut juga Peristiwa Kudatuli (akronim dari Kerusuhan dua puluh tujuh Juli) merupakan peristiwa pengambilalihan secara paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat. 

Saat itu, Budiman ditangkap dan divonis 13 tahun penjara lantaran dianggap sebagai aktor intelektual peristiwa Kudatuli.

Namun pada Desember 1999, dirinya dinyatakan bebas usai mendapat amnesti dari Presiden Abdurrahman Wahid.

Selama bergabung di PDI-P, Budiman sempat menjadi anggota DPR RI selama dua periode, yakni pada periode 2009-2014 dan 2014-2019. Sementara pada Pemilu 2019, Budiman gagal kembali ke Senayan. 

Baca juga: Siapa Budiman Sudjatmiko, Politisi PDI-P yang Nyatakan Dukung Prabowo?

 

Mengaku pernah ditawari jadi Menteri Desa

Saat masih menjadi kader PDI-P, Budiman mengaku dirinya pernah ditawari jabatan Menteri Desa oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tawaran itu diberikan sejak 2014 ketika Jokowi menjabat sebagai presiden untuk periode pertama.

"Pak Jokowi 2014, saat pertama kali lantik kabinet, saya biasanya dipanggil Pak Pratikno. (Saya bilang) 'Ada surprise apa, Pak Pratikno?' (Kata Pratikno) 'Mas Budiman, Pak Jokowi, Kementerian Desa itu sebetulnya kementerian untuk sampeyan'," cerita Budiman.

"Nah tetapi ada dinamika politik yang harus diselesaikan pada yang lain. Its okay, tidak ada masalah," lanjutnya.

Lalu, pada 2015, tawaran itu kembali datang ketika Budiman dipanggil Jokowi ke Istana.

Budiman mengeklaim, Jokowi ingin Budiman menjadi Menteri Desa. Namun, tidak terwujud karena dinamika politik.

Budiman akhirnya mengatakan bahwa dirinya tidak pandai menjadi menteri.

"Saya tidak pandai menjadi menteri. Lagi pula kalau urusan desa, saya bisa menggerakkan desa tanpa saya harus menjadi menteri'. So, saya tidak pernah meminta itu," kata Budiman.

Baca juga: [POPULER TREN] WN Jepang Tewas Saat Bermain Fly Fish di Bali | Alasan Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo

Deklarasi dukung Prabowo

Prabowo Subianto dan Budiman Sujatmiko telah resmi mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf Prabowo Subianto dan Budiman Sujatmiko telah resmi mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). 

Sebelum deklarasi dukungan untuk Prabowo sebagai bacapres 2024, kemesraan Budiman dan Menteri Pertahanan itu sudah terjadi sejak Juli 2023.

Budiman saat itu mengunjungi Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada (19/7/2023).

Dalam perjumpaan itu, Budiman tak sungkan menyampaikan pujian kepada Prabowo. Hal itu dinilai bertolak belakang dengan pandangan Budiman saat era Orde Baru.

Pada masa Orde Baru itu, Budiman dinilai menjadi aktivis yang menentang Orde Baru di mana Prabowo saat itu seorang militer yang juga menantu Presiden Soeharto. 

Selain itu di sisi lain, Prabowo juga dituding menjadi aktor dibalik penculikan aktivis 1998.

Dukungan Budiman ke Prabowo semakin diperjelas dalam acara deklarasi relawan Prabowo Budiman Bersama (Prabu) pada Jumat (18/8/2023). Saat itu, Budiman masih tergabung ke PDI-P.

Dikutip dari Kompas.com (19/8/2023), Budiman lebih memilih Prabowo daripada Ganjar karena Prabowo dinilai bisa menjadi pemimpin yang strategis.

"Karena situasi global membuat Indonesia butuh kepemimpinan yang strategis. Bukan berarti Ganjar jelek,” tutur Budiman.

Menurutnya, pemimpin yang strategis akan lebih mudah dalam mencari solusi untuk tantangan perekonomian, ketahanan negara, serta teknologi di masa mendatang.

Usai deklarasi itu, Budiman mengaku siap disanksi PDI-P. 

Komentar Budiman Sudjatmiko usai dipecat PDI-P

Budiman tak banyak berkomentar ketika menerima surat pemecatannya dari PDI-P, partai yang menaunginnya hampir 20 tahun. 

Dia hanya mengatakan bahwa surat pemecatan itu menjadi penanda salah satu episode hidupnya sebagai manusia politik.

"Ini adalah akhir dari satu episode dalam hidup saya dan saya tentu akan memulai episode berikutnya, bagian dari perjalanan panjang saya sebagai manusia politik sejak saya remaja," kata Budiman.

(Sumber: Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya, Fitria Chusna Farisa, Adhyasta Dirgantara, Nur Rohmi Aida | Editor: Sabrina Asril, Fitria Chusna Farisa, Dani Prabowo).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Daftar Lengkap Link Pengumuman Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024, Cek di Sini!

Tren
Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Sempat Tidur dengan Badan Penuh Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Semua Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com