Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Latam Airlines Meninggal Usai Mendarat Darurat, Sempat Tak Enak Badan dan ke Toilet

Kompas.com - 18/08/2023, 13:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pilot maskapai Latam Airlines meninggal dunia setelah pesawat mendarat darurat di Panama pada Senin (14/8/2023).

Diberitakan CNN, Kamis (17/8/2023), pilot tersebut mengalami keadaan darurat medis saat menerbangkan pesawat dari Florida, Amerika Serikat ke Santiago, Chile.

Kondisi gawat darurat ini membuat awak maskapai memutuskan untuk mendarat agar pilot bisa menerima perawatan.

Namun, setelah pesawat mendarat, nyawa pilot yang tidak disebutkan namanya itu tidak dapat tertolong.

Baca juga: Cerita N47BA, Pesawat yang Terbang Saat Semua Awak Mungkin Sudah Mati


Alami kondisi darurat medis saat di udara

Melalui keterangan pada Rabu, Latam Airlines mengatakan bahwa insiden meninggalnya pilot maskapai terjadi di dalam pesawat yang terbang dari Bandara Internasional Miami, Florida.

Pesawat sebelumnya lepas landas menuju Bandara Internasional Arturo Merino Benitez di Santiago dengan membawa tiga awak. 

"Grup Latam sangat sedih dengan peristiwa ini dan menyampaikan belasungkawa paling tulus kepada keluarga karyawan kami," ujar maskapai, dikutip dari New York Times, Kamis.

Maskapai penerbangan yang berbasis di Santiago itu tidak mengungkap secara rinci identitas maupun masalah kesehatan yang dialami sang pilot.

Sang pilot hanya dikenal sebagai pribadi yang penuh dedikasi, profesionalisme, serta antusiasme. Latam Airlines pun mengungkapkan rasa terima kasih atas pengabdiannya sebagai selama 25 tahun.

Tidak enak badan dan pergi ke toilet

Kendati demikian, menurut laporan surat kabar Chile Las Ultimas Noticias seperti dikutip ABC News, pilot teridentifikasi sebagai Ivan Andaur Sepulveda.

Sosok Ivan Andaur Sepulveda merupakan kapten pesawat berusia 56 tahun yang telah lama bekerja untuk Latam Airlines.

Selama penerbangan, Andaur disebut mulai merasa tidak enak badan dan pergi ke toilet. 

Beberapa saat kemudian, kru menyadari bahwa situasi berubah serius, dan mulai mengikuti protokol untuk melakukan pendaratan darurat agar pilot dapat menerima perawatan.

Baca juga: Tragedi Japan Airlines 123, Terombang-ambing dan Jatuh di Malam Liburan, Tewaskan 520 Orang

 

Meninggal usai mendarat darurat

Sementara itu, Latam Airlines menjelaskan, awaknya telah mengikuti semua protokol yang diperlukan untuk melindungi nyawa pilot selama di udara.

Dua kru penerbangan dengan nomor LA505 itu pun mengarahkan pesawat agar mendarat darurat di Bandara Internasional Tocumen, Panama.

Setelah berhasil mendarat, pilot segera mendapatkan penanganan dan perawatan darurat, tetapi tak lama dinyatakan meninggal dunia.

Berdasarkan data FlightAware, pelacak penerbangan, Latam Airlines seharusnya memakan waktu sekitar delapan jam untuk sampai ke Santiago setelah lepas landas dari Miami pukul 21.41 waktu setempat.

Namun, tiga jam dari keberangkatan, pesawat Boeing 787 itu turun dengan cepat, hampir 30.000 kaki.

Sepuluh menit kemudian, pesawat berhasil mendarat darurat di Bandara Internasional Tocumen di Panama City, Panama.

"Penerbangan LA505 dialihkan ke Bandara Internasional Tocumen di Panama karena keadaan darurat medis salah satu dari tiga anggota kru yang bertugas," tutur Latam Airlines.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com