Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Selalu Bermanfaat, Simak 5 Efek Samping Apel jika Dikonsumsi Terlalu Banyak

Kompas.com - 17/08/2023, 07:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengonsumsi apel memberikan banyak manfaat bagi kesehatan. Manfaat ini pun telah lama terdengar dan terbukti secara ilmiah.

Bahkan, sebuah pepatah berbahasa Inggris mengatakan, "An apple a day keeps the doctor away" yang berarti sebutir apel sehari bantu mengurangi frekuensi ke dokter.

Dilansir dari WebMD, apel adalah buah penuh serat dan vitamin yang memberikan nutrisi rendah kalori serta mencegah rasa lapar.

Buah ini juga kaya akan pektin, yang membantu mengatasi sejumlah masalah pencernaan, seperti diare dan sembelit.

Bukan hanya itu, kulit apel mengandung zat kimia bernama asam ursolat yang berperan dalam membangun otot dan metabolisme.

Namun, seperti makanan lainnya, terlalu banyak mengonsumsi apel justru dapat menimbulkan efek samping bagi tubuh.

Lantas, apa saja efek samping apel?

Baca juga: Semangka Punya Sejumlah Efek Samping, Berapa Batas Aman Konsumsinya?


Efek samping apel

Efek berbahaya mengonsumsi buah dari pohon bernama ilmiah Malus domestica ini berasal dari kandungan zatnya.

Jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, sejumlah zat pada apel akan memberikan khasiat bagi kesehatan.

Sebaliknya, jika berlebihan, apel akan menjadi bumerang yang membawa beberapa dampak tak baik pada tubuh.

Berikut sederet efek samping mengonsumsi apel berlebihan:

1. Masalah pencernaan

Tubuh terutama sistem pencernaan membutuhkan serat, salah satu zat yang terkandung dalam sebuah apel.

Kendati demikian, dikutip dari laman Eat This, terlalu banyak serat dapat menyebabkan masalah pencernaan, termasuk kembung dan sembelit.

Normalnya, seseorang membutuhkan antara 20-40 gram serat per hari, tergantung usia dan jenis kelamin. Jika melebihi 70 gram, maka konsumsi serat dianggap terlalu banyak.

Untuk mencapai 70 gram serat, seseorang sebenarnya perlu makan sekitar 15 apel. Namun, serat bukan hanya berasal dari konsumsi apel.

Zat tersebut dapat diperoleh dari makan kacang-kacangan, biji-bijian, gandum, sayuran, atau buah-buahan lain.

Oleh karena itu, orang yang gemar mengonsumsi makanan berserat dan diikuti makan tiga sampai empat butir apel sehari, perlu mewaspadai potensi masalah pencernaan.

Baca juga: Efek Samping Salak, Sehatkan Jantung tapi Bisa Picu Masalah Pencernaan

2. Gula darah naik turun

Ilustrasi apel, buah apel. PEXELS/PIXABAY Ilustrasi apel, buah apel.

Apel adalah bahan pangan yang mengandung karbohidrat tinggi. Tak heran, makan sebutir apel sebelum atau sesudah olahraga membantu memberikan sejumlah energi bagi tubuh.

Di saat bersamaan, apel juga meningkatkan suasana hati dengan melepaskan neurotransmiter, seperti serotonin.

Sayangnya, makan terlalu banyak apel juga dapat membuat gula darah mengalami fluktuasi atau naik turun.

Kondisi ini turut memicu keinginan untuk mengonsumsi lebih banyak gula atau makanan manis.

Pada orang dengan gangguan metabolisme atau diabetes, terlalu banyak gula dari buah berpotensi memperburuk sensitivitas insulin atau mengganggu kinerja obat.

3. Berat badan sulit turun

Apel kaya akan karbohidrat yang memberi tubuh bahan bakar untuk bergerak dan mencerna makanan.

Akan tetapi, saat buah ini terlalu banyak dimakan terutama di tengah diet, berat badan akan lebih sulit turun.

Dikutip dari laman Livestrong, kondisi tersebut disebabkan tubuh yang akan membakar karbohidrat terlebih dahulu daripada lemak.

Dengan adanya zat ini dari apel, alih-alih membakar lemak, tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi.

Baca juga: 4 Efek Samping Daun Pepaya, Ketahui Takaran yang Aman bagi Kesehatan

4. Gigi rusak

Ilustrasi gigi rusak akibat terlalu banyak makan apel. Ilustrasi gigi rusak akibat terlalu banyak makan apel.

Efek samping terlalu banyak makan apel selanjutnya adalah merusak gigi lantaran sifatnya yang asam.

Namun, efek samping ini dapat dihindari dengan hanya mengonsumsi sekitar satu apel sehari dan mengunyahnya menggunakan gigi belakang.

Bahaya gigi rusak akibat buah ini pun dapat dicegah dengan mengonsumsinya bersama makanan lain sebagai camilan.

Baca juga: 3 Efek Samping Daun Singkong, Waspadai Kandungan Sianida Alaminya!

5. Kontaminasi pestisida

Meski bermanfaat, sayangnya apel masuk daftar teratas tanaman yang kemungkinan terpapar residu pestisida.

Pestisida diphenylamine adalah bahan kimia yang biasa ditemukan pada apel. Pestisida ini telah dilarang Uni Eropa karena berpotensi karsinogen atau pemicu kanker.

Oleh karena itu, makan terlalu banyak apel turut meningkatkan kemungkinan konsumsi residu pestisida.

Namun, sebagai catatan, jumlah apel yang perlu dikonsumsi agar bahan kimia ini benar-benar memiliki efek negatif pada tubuh sangatlah banyak.

Menurut analisis Alliance for Food and Farming (AFF), wanita dapat mengonsumsi hingga 850 apel sebelum pestisida tersebut dapat menimbulkan efek buruk pada tubuh.

Kendati demikian, tidak ada salahnya untuk membatasi dan tidak berlebihan mengonsumsi apel maupun bahan pangan lain guna mencegah masalah kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 30-31 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

[POPULER TREN] Ini yang Terjadi jika Tidak Memadankan NIK dan NPWP | La Nina Muncul Juni, Apa Dampaknya bagi Indonesia?

Tren
Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com