Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Efek Samping Daun Singkong, Waspadai Kandungan Sianida Alaminya!

Kompas.com - 04/08/2023, 08:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manfaat dan efek samping daun singkong bagi kesehatan tidak kalah beragam dari bagian umbinya.

Daun singkong kaya akan vitamin, protein, dan asam amino esensial.

Protein dalam daun cassava ini membantu membentuk sel-sel tubuh serta menyusun sistem enzim.

Baca juga: 7 Manfaat Daun dan Buah Jambu Biji bagi Kesehatan

Sementara kandungan asam amino, turut memulihkan luka pada kulit sekaligus meningkatkan daya ingat.

Tanaman ini juga mengandung klorofil atau zat hijau daun yang menawarkan sifat antikanker dan antioksidan bagi manusia.

Kendati bermanfaat, daun singkong pun memiliki beberapa efek samping jika dikonsumsi secara tidak tepat.

Baca juga: 5 Manfaat Daun Pepaya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Lantas, apa saja efek samping daun singkong?


Baca juga: 5 Manfaat Daun Kumis Kucing, Atasi Masalah Ginjal hingga Gula Darah

Efek samping daun singkong

Masyarakat Indonesia kerap mengolah daun singkong menjadi aneka masakan, termasuk tumis, gulai, buntil, maupun direbus untuk dikonsumsi langsung.

Namun, seperti umbinya, daun singkong harus dimasak sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.

Sebab, menurut penelitian dalam Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia (2013), daun singkong muda maupun tua sama-sama mengandung sianida dengan kadar berbeda.

Jika dipetik pada pagi hari, kadar sianida daun singkong muda dan tua masing-masing sebesar 3,46 persen dan 3,67 persen.

Sedangkan saat dipetik di sore hari, sianida pada daun singkong muda dan tua adalah 2,81 persen dan 2,91 persen.

Baca juga: 9 Efek Samping Temulawak, Tingkatkan Nafsu Makan Sekaligus Risiko Obesitas

Berikut sejumlah efek samping daun singkong bagi tubuh:

1. Potensi keracunan

Bahaya pertama jika mengonsumsi daun singkong sembarangan adalah berpotensi menyebabkan keracunan.

Efek samping daun singkong ini lantaran kandungan sianida alami yang menjadi racun untuk dicerna tubuh.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com