Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Efek Samping Daun Singkong, Waspadai Kandungan Sianida Alaminya!

Kompas.com - 04/08/2023, 08:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dikutip dari laman Medical News Today, beberapa laporan telah mengidentifikasi akibat keracunan bahan pangan ini, antara lain:

  • Kaki lumpuh pada anak-anak
  • Kadar yodium rendah
  • Peningkatan risiko gondok
  • Topical ataxic neuropathy, kondisi yang menyebabkan hilangnya rasa di tangan, penglihatan buruk, tubuh lemah, hingga masalah berjalan.

Namun, mencuci bersih, merendam, dan memasak daun singkong sampai matang sempurna membuat senyawa tersebut tak lagi berbahaya.

Baca juga: 4 Bahaya Buah Naga jika Dikonsumsi Berlebihan, Ketahui Porsi Tepatnya!

2. Mual, muntah, sakit kepala

Dilansir dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), makan daun singkong sembarangan memicu efek samping berupa mual, muntah, dan sakit kepala.

Kondisi tersebut masih disebabkan kandungan racun alami, tepatnya linamarin yang masuk golongan glikosida sianogenik.

Meski sejumlah kecil sianida masih dapat ditoleransi tubuh, jumlah racun yang masuk ke tubuh tidak boleh melebihi 1 miligram per kilogram berat badan per hari.

Bukan hanya tiga efek samping ringan, konsumsi daun singkong tidak tepat juga dapat menyebabkan penyempitan kerongkongan, bahkan kematian.

Baca juga: 4 Bahaya Mengkudu jika Dikonsumsi Terus-menerus, Apa Saja?

3. Asam urat dapat kambuh

Ilustrasi daun singkong rebus atau sayur singkong. Wikimedia Commons/Midori Ilustrasi daun singkong rebus atau sayur singkong.

Konsumsi daun singkong dalam jumlah berlebihan dapat memicu serangan penyakit asam urat berupa rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan pada persendian secara tiba-tiba.

Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit asam urat atau gout terjadi saat tubuh kelebihan kadar asam urat, sehingga membentuk kristal tajam di persendian yang dapat memicu rasa nyeri.

Sebenarnya, tubuh memproduksi asam urat secara alami saat memecah senyawa kimia bernama purin.

Senyawa purin sendiri bisa berasal dari dalam tubuh maupun makanan tertentu, seperti daun singkong.

Baca juga: Urine Beraroma Kopi, Berbahayakah?

Mengandung purin dalam jumlah sedang, penderita asam urat yang mengonsumsi makanan ini berpotensi mengalami serangan atau kambuh.

Namun, merujuk penelitian pada obyek tikus yang terbit dalam Journal of Physics: Conference Series, pemberian daun singkong secara oral tidak meningkatkan kadar asam urat secara signifikan.

Para peneliti pun menyimpulkan, asam urat tidak hanya dipengaruhi asupan purin, melainkan juga fungsi ginjal.

Pasalnya, ginjal pasien yang masih berfungsi normal akan dapat mengelola kadar asam urat, dengan mengeluarkannya dari tubuh melalui urine.

Baca juga: Tanda Ginjal Bermasalah, Mulai dari Kaki Bengkak hingga Urine Keruh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com