Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Rincian Formasi dan Lowongan CASN 2023 | Efek Samping Daun Singkong

Kompas.com - 05/08/2023, 05:30 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah berita menghiasi laman Tren sepanjang Jumat (4/8/2023) hingga Sabtu (5/8/2023).

Berita mengenai rincian jumlah formasi dan lowongan CASN 2023, banyak mendapat perhatian pembaca.

Hal itu karena rekrutmen CASN 2023 biasanya sudah ditunggu-tunggu banyak orang.

Berikutnya ada berita jadwal terbaru KA Kertajaya Pasarsenen-Surabaya Pasar Turi dan bahaya Sindrom Skibidi Toilet.

Selanjutnya, berita populer lainnya ada efek samping konsumsi daun singkong.

Populer Tren 5 Agustus 2023

Selengkapnya berikut ini berita Populer Tren sepanjang Jumat (4/8/2023) hingga Sabtu (5/8/2023).

1. Rincian jumlah formasi dan lowongan CASN 2023

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) telah menetapkan jumlah formasi CASN 2023 yakni sebanyak 572.496 formasi.

Jumlah itu lebih sedikit dari data yang sebelumnya dipaparkan Kementerian PAN-RB, yakni mencapai 1.030.751 formasi.

Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa formasi yang dibuka masih tetap berfokus pada palayanan dasar, yakni guru dan tenaga kesehatan.

"Hampir 80 persen formasi 2023 untuk guru dan tenaga kesehatan," kata Azwar Anas dilansir dari laman Menpan RB.

Selengkapnya bisa disimak di sini: 

Resmi Ditetapkan, Ini Rincian Jumlah Formasi dan Alokasi Lowongan CASN 2023

2. Apa bahaya Sindrom Skibidi Toilet?

Psikolog Klinis Personal Growth Shierlen Octavia mengatakan, tayangan Skibidi Toilet tidak layak untuk ditonton oleh anak-anak.

Menurut dia, Skibidi Toilet menampilkan animasi dan jalan cerita yang tak masuk akal, aneh, dan cenderung menampilkan kekerasan di beberapa episodenya.

Dengan perkembangan kognitif dan emosional anak yang belum benar-benar matang, dan anak belum bisa benar-benar menilai maupun mengambil keputusan, tontonan semacam itu dapat menimbulkan dampak yang berbahaya.

Selengkapnya bisa disimak di sini: 

Apa Itu Skibidi Toilet dan Siapa yang Membuatnya?

3. Jadwal KA Kertajaya Pasarsenen-Surabaya Pasar Turi

Kereta api (KA) Kertajaya melayani perjalanan dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi, Jawa Timur dan sebaliknya.

Dikutip dari Grafik Perjalanan Kereta api (Gapeka) 2023, KA ini mempunyai satu kelas kereta, yakni ekonomi.

KA Kertajaya memiliki satu perjalanan dari Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Surabaya Pasar Turi dalam sehari.

Selengkapnya bisa disimak di sini: 

Jadwal Terbaru KA Kertajaya, Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi PP

 

4. Kabel semrawut Jakarta makan korban

Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Utilitas Kota DKI Jakarta Samsul Bahri mengatakan turut prihatin atas kejadian tersebut.

Samsul mengungkapkan, pihaknya telah melaksanakan beberapa tindakan represif, seperti melakukan peninjauan lapangan di lokasi kejadian.

Pihaknya juga memanggil para pemilik jaringan utilitas untuk segera merapikan kabel udara eksisting milik mereka, dan memanggil pemilik dari kabel.

Ke depannya, untuk menghindari hal serupa, Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah melakukan rapat bersama para pemilik jaringan utilitas untuk segera merapikan atau merelokasi kabel jaringan utilitasnya ke dalam tanah di lokasi jalan lainnya.

Selengkapnya bisa disimak di sini: 

Kasus Kabel Semrawut di DKI Jakarta Kembali Memakan Korban, Ini Penjelasan Bina Marga

5. Efek samping konsumsi daun singkong

Masyarakat Indonesia mengolah daun singkong menjadi aneka masakan, termasuk tumis, gulai, buntil, maupun direbus untuk dikonsumsi langsung.

Menurut penelitian dalam Hydrogen: Jurnal Kependidikan Kimia (2013), daun singkong muda maupun tua sama-sama mengandung sianida dengan kadar berbeda.

Jika dipetik pada pagi hari, kadar sianida daun singkong muda dan tua masing-masing sebesar 3,46 persen dan 3,67 persen.

Sedangkan saat dipetik di sore hari, sianida pada daun singkong muda dan tua adalah 2,81 persen dan 2,91 persen.

Selengkapnya bisa disimak di sini: 

3 Efek Samping Daun Singkong, Waspadai Kandungan Sianida Alaminya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com