Pria itu baru mengetahui saat seseorang dari desa memberitahu istrinya jatuh dari gunung.
Manjhi yang panik lantas bergegas ke tempat istrinya jatuh. Dia kemudian membawa istrinya yang berlumuran darah ke rumah sakit terdekat berjarak 70 kilometer. Namun, sang istri dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: Kisah Perjalanan Siddharta Gautama Menyebarkan Agama Buddha
Pada 1960, Manjhi yang hatinya remuk karena kehilangan istri yang dia cintai lebih dari apa pun mulai mengutuk gunung besar tempat istrinya jatuh. Dia juga bersumpah untuk "menurunkannya".
Dikutip dari Oneindia, berbekal tekad kuat, Manjhi mengambil palu dan alat pahat untuk memulai misi yang sulit dan hampir mustahil.
Dia bertekad untuk membelah gunung itu dan membuka jalan agar tidak ada orang lain yang menderita dan mati seperti sang istri.
Penduduk desa, bahkan ayahnya, mengejek Manjhi lantaran menantang gunung yang sangat besar. Namun, Manjhi bersikeras pada keputusannya.
Hingga pada 1975, India jatuh dalam keadaan darurat yang diumumkan oleh Perdana Menteri Indira Gandhi.
Manjhi ikut menyaksikan pidato Indira Gandhi saat pemimpin India itu tiba di Bihar. Di tengah acara, panggung tempat Indira Gandhi berpidato diserang pengunjuk rasa.
Dengan sigap, Manjhi bersama warga desa lain menanggung beban panggung yang tumbang agar Perdana Menteri dapat melanjutkan pidato.
Hingga acara selesai, Manjhi yang entah bagaimana caranya, berhasil mendapatkan foto bersama Indira Gandhi.
Baca juga: Kisah Penyelamatan Bocah 3 Tahun yang Jatuh ke Sumur Sedalam 12 Meter di India
Sayangnya, pemimpin desa berpikir bahwa Dashrath Manjhi masih kurang dikenal di depan perdana menteri.
Oleh karena itu, mereka mengatakan, jika Manjhi memberikan cap jempol, maka mereka akan mendapatkan dana dari pemerintah untuk pembangunan jalan.
Dashrath Manjhi yang malang tertipu dan mencoba mengadukannya ke perdana menteri dengan menempuh perjalanan kaki dari Bihar ke Delhi.
Kendati demikian, setelah sampai, Ibu Kota justru mengecewakannya. Meski telah menunjukkan foto bersama Indira Gandhi, dia dengan kasar ditolak oleh petugas polisi.
Baca juga: Kisah Kucing-kucing Angkatan Laut, Jadi Peramal Cuaca hingga Penjaga Pasokan Pangan