Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Akan Terjadi Saat Manusia Berhenti Menangkap Ikan?

Kompas.com - 02/08/2023, 12:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memancing atau menangkap ikan adalah salah satu kegiatan yang banyak dilakukan sebagian orang ketika berada di sungai, laut, maupun perairan yang memungkinkan adanya biota air.

Namun, tahukah Anda bahwa manusia telah mengubah lautan di Bumi ini dan mengurangi total biomassa ikan sekitar 100 juta ton sejak zaman prasejarah?

Dilansir dari BBC, diperkirakan sekitar 90 persen dari stok ikan di Bumi telah habis. Meski begitu, ada gerakan yang terus berkembang untuk mengubah hal ini.

Tahun ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menandatangani perjanjian "laut lepas" yang bertujuan untuk melindungi kehidupan laut di wilayah lautan lepas yang tidak dikontrol oleh negara mana pun.

Lantas, apa yang akan terjadi ketika manusia berhenti menangkap ikan?


Apa yang terjadi ketika manusia berhenti menangkap ikan?

Pada 2016, seorang profesor ilmu kelautan di Universitas Stanford, Stephen Palumbi turun dari kapal ke laguna di Bikini Atol, bagian dari Kepulauan Marshall, bersama dengan rekannya Elora Lopez Nandam, seorang peneliti pascadoktoral di California Academy of Sciences.

Di tempat inilah, pada 1 Maret 1954, Amerika Serikat melakukan uji coba termonuklir terbesarnya. Hingga membuat wilayah ini "tandus" tanpa biota air, dan tidak dilirik oleh para pencari ikan selama bertahun-tahun.

Keduanya kemudian menyelam di Kawah Bravo, sebuah cekungan sedalam 75 meter dan lebar 1,5 kilometer di bagian utara gugusan pulau tersebut.

Kolom air di sana relatif rendah radiasi. Namun, sedimen di dasar laut menceritakan kisah lain.

Di mana, sedimen tersebut memiliki konsentrasi plutonium, amerisium, dan bismut yang tinggi, bahkan lebih tinggi daripada tempat lain di Kepulauan Marshall.

Lebih dari enam dekade kemudian selepas percobaan bom atom AS, Palumbi dan rekannya terkesima dengan apa yang mereka lihat. Di mana, bagian tengah kawah masih relatif tandus dengan lapisan lumpur yang tebal.

Namun di bagian pinggirnya, mereka menemukan tempat perlindungan tersembunyi, di mana kawanan ikan kecil-kecil mengitari batu-batu karang seukuran mobil kecil, hiu blacktip, dan hiu karang abu-abu yang berbentuk seperti torpedo terlihat di mana-mana.

Meskipun berjuang melawan efek radiasi yang diperkirakan telah menciptakan populasi hiu mutan kehilangan sirip punggung kedua, namun terumbu karang itu masih sangat hidup.

Selain itu, ada juga ikan-ikan berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan yang Anda temukan di tempat-tempat yang sering dijarah untuk diambil ikannya.

Habitat ikan, muncul kembali di tempat ini, dan populasinya meningkat dari tahun ke tahun.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com