KOMPAS.com - Bagi umat Buddha, hari raya Waisak merupakan perayaan kelahiran Sang Buddha.
Diberitakan Kompas.com (2020), umat Buddha percaya bahwa Sang Buddha adalah seorang pria yang bernama Siddharta Gautama.
Dia merupakan pendiri sekaligus penyebar agama Buddha sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebutan Buddha diberikan sebagai gelar yang berarti seorang yang tercerahkan atau terbangun.
Baca juga: 40 Link Twibbon dan Ucapan Hari Raya Waisak 4 Juni 2023
Lantas, bagaimana kisah perjalanan Siddharta Gautama dalam menyebarkan agama Buddha?
Kelahiran Siddharta Gautama sudah diramalkan oleh cenanyang bernama Asita.
Masih dari sumber yang sama, Asita mengungkapkan bahwa Siddharta kecil kelak akan menjadi pemimpin yang hebat.
Mungkin juga menjadi maharaja seluruh India. Jika dia tumbuh dalam kehidupan religius, Siddharta akan menjadi pertama yang mulia.
Ketika hal itu dihubungkan dengan keturunannya yang mulia, maka mungkin bisa menjadi penyelamat dunia.
Baca juga: Harapan Menag, Candi Borobudur, dan Rumah Ibadah Buddha Dunia...
Siddharta tumbuh menjadi anak yang cerdas dan sangat pandai.
Di usia 7 tahun, Siddharta sudah mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Dia menikah dengan Putri Yasodhara ketika berusia 16 tahun.
Namun, ramalan Asita menghantui ayah Siddharta. Sang ayah khawatir jika Siddharta memutuskan untuk meninggalkan istana dan menjadi pertapa.
Pasalnya, Raja lebih memilih anaknya untuk mewarisi kekuasaannya sebagai raja.
Baca juga: Thudong, Perjalanan Biksu Puluhan Ribu Kilometer untuk Mengikuti Jejak Buddha
Kekhawatiran Raja menjadi nyata. Di usia 29 tahun, Siddharta memutuskan untuk meninggalkan istana, istri, dan anaknya yang baru lahir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.