Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Eng. Alfian Akbar Gozali
Dosen & Manajer Pengembangan Produk TI Telkom University

Dosen Telkom University, Penulis Buku Kecerdasan Generatif Artifisial

Fajar AI, Senja Mesin Pencari, dan Masa Depan Periklanan: Pelajaran dari Drama Korea

Kompas.com - 31/07/2023, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sebagai contoh, dalam drama "Descendants of the Sun", karakter yang diperankan Song Hye-Kyo kerap terlihat menggunakan produk dari salah satu merek kosmetik.

Penayangan penggunaan produk ini terasa alami, seakan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari karakter tersebut.

Di film "Crash Landing On You", para penonton disuguhkan adegan-adegan karakter utama yang menikmati makanan dan minuman dari merek-merek spesifik.

Misalnya, ada scene di mana karakter utama menikmati ayam goreng atau meminum minuman dari merek tertentu, memancing penonton untuk mencoba produk yang sama.

Barang-barang elektronik seperti ponsel dan laptop juga kerap muncul dalam drama Korea. Dalam "The Heirs", misalnya, karakter Kim Tan (diperankan oleh Lee Min Ho) tampak menggunakan smartphone dan smartwatch dari perusahaan perangkat pintar ternama asal Korea Selatan.

Tak ketinggalan produk mode juga menjadi elemen penting dalam drama Korea. Misalnya dalam "You're Beautiful", kostum dan aksesori yang digunakan oleh anggota band A.N.Jell semuanya merupakan produk dari brand-brand ternama.

Mereka tidak hanya menjadi trendsetter di kalangan penonton, tetapi juga secara efektif mempromosikan produk tersebut.

Semua produk dalam film-film tersebut ditampilkan dengan cara yang terasa alami dan tidak mengganggu alur cerita. Ini adalah sebuah teknik soft-selling yang efektif dan mungkin dapat diterapkan oleh perusahaan teknologi.

Perusahaan teknologi seperti Microsoft telah terlihat tanggap terhadap perubahan ini. Tidak butuh waktu lama, mereka langsung mengintegrasikan AI generatif seperti ChatGPT ke dalam mesin pencari mereka, Bing.

Dan tidak ketinggalan juga, ke dalam ekosistem mereka seperti keluarga Office, Outlook, Teams, dan beberapa aplikasi produktivitas lain.

Microsoft memasukkan ChatGPT ke dalam Bing untuk memberikan konteks dan pengetahuan di halaman pertama.

Meski demikian, antarmuka pengguna Bing masih membingungkan, menunjukkan bahwa Microsoft masih belajar tentang bagaimana menciptakan produk informasi yang baik.

Jika tren ini berlanjut, maka kita mungkin melihat masa depan di mana mesin pencari dan iklan berbasis AI sepenuhnya terintegrasi ke dalam aplikasi dan layanan yang kita gunakan setiap hari.

Seiring dengan menyingsingnya fajar kecerdasan buatan (AI), ini mungkin menjadi senja bagi mesin pencari seperti Google dan Bing dalam hal penghasilan iklan melalui situs pencarian mereka.

Namun, ini bukan berarti Google, Bing, dan mesin pencari lainnya akan mati. Mereka perlu terus berinovasi. Mereka perlu mengembangkan bukan hanya alat pencariannya, tapi juga ekosistem mereka secara keseluruhan.

Perkembangan AI bukan hanya tantangan, tapi juga kesempatan bagi mesin pencari. Mereka perlu berinovasi lebih cepat dan menciptakan strategi iklan baru yang lebih alami dan interaktif. Seperti yang telah dilakukan oleh drama Korea.

Ini adalah masa depan periklanan di era AI, di mana mesin pencari dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen. Mirip seperti dulu, saat koran menyongsong senja dan dipaksa beradaptasi dengan menyingsingnya fajar mesin pencari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Banjir Mahakam Ulu Kaltim Terparah dalam Sejarah, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

8 Situasi yang Bisa Membuat Kucing Peliharaan Anda Kesal

Tren
Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Ilmuwan Temukan Virus Tertua di Dunia, Berusia 50.000 Tahun yang Berasal dari Manusia Purba

Tren
Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Sosok Dian Andriani Ratna Dewi, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama di TNI AD

Tren
Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Erick Thohir Bertemu KNVB untuk Jalin Kerja Sama, Ini Poin-poin yang Direncanakan

Tren
Mengenal 'Kidult', Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Mengenal "Kidult", Dewasa Muda di Zona Nyaman Masa Kecil

Tren
Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang 'Kejar Tayang' Era Jokowi

Revisi UU MK dan Catatan Panjang Pembentukan Undang-Undang "Kejar Tayang" Era Jokowi

Tren
Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Bangsa yang Menua dan Kompleksitas Generasi Muda

Tren
Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Duet Minions Berakhir Usai Kevin Sanjaya Pensiun, Siapa Penerusnya?

Tren
Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Google Perkenalkan Produk AI Baru Bernama Project Astra, Apa Itu?

Tren
9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

9 Potensi Manfaat Edamame untuk Kesehatan, Termasuk Mengurangi Risiko Diabetes

Tren
Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Warganet Keluhkan Harga Tiket Laga Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang Mahal, PSSI: Kami Minta Maaf

Tren
Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Korban Banjir Bandang Sumbar Capai 67 Orang, 20 Masih Hilang, 3 Belum Teridentifikasi

Tren
5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

5 Manfaat Minum Teh Earl Grey Setiap Hari, Mengusir Sedih dan Menurunkan Berat Badan

Tren
Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com