Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Gempa M 5,7 yang Guncang Pacitan dan Wilayah yang Merasakan

Kompas.com - 23/07/2023, 20:36 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi dengan kekuatan M 5,7 mengguncang Pacitan, Jawa Timur pada Minggu (23/7/2023) malam pukul 19:33 WIB. Sejumlah daerah di sekitarnya seperti Yogyakarta juga ikut merasakan getaran gempa

Informasi tersebut disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter resminya @infoBMKG.

"Magnitudo: 5.7, Kedalaman: 10 km, 23 Jul 2023 19:33:25 WIB, Koordinat: 8.94 LS-111.04 BT (84 km BaratDaya PACITAN-JATIM), Tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG.

Terjadinya gempa juga dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Pihaknya mengatakan, episenter gempa terletak pada koordinat 8,89 derajat lintang selatan dan 111,00 derajat bujur timur.

Baca juga: Pacitan Diguncang Gempa M 5,7, Terasa di Gunungkidul dan Warga Pusing

Penyebab Gempa Pacitan

Daryono menjelaskan, titik gempa kali ini berada di laut pada jarak 79 kilometer arah barat daya Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 42 kilometer.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,7," ujar Daryono kepada Kompas.com, Minggu (23/7/2023).

Ia menerangkan, bila memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya maka gempa ini termasuk jenis gempa dangkal.

Gempa yang mengguncang Pacitan malam ini, kata Daryono, disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme geser naik atau oblique thrust," jelasnya.

Baca juga: Gempa M 4,6 Guncang Labuan Bajo, Manggarai Barat

 

Wilayah yang merasakan gempa

Daryono mengatakan, gempa yang melanda Pacitan juga dirasakan di beberapa wilayah dengan skala intensitas yang berbeda-beda.

Guncangan gempa dirasakan di Ponorogo, Jawa Timur dengan skala intensitas IV MMI dan Bantul (DIY), Purworejo (Jawa Tengah), dan Blitar (Jawa Timur) dengan skala intensitas III MMI.

Wilayah lain yang merasakan gempa adalah Klaten, Wonosobo, Banjarnegara, Magelang di Jawa Tengah, dan wilayah Kepanjen, Karangkates di Jawa Timur dengan skala intensitas II-III MMI

Daryono menyampaikan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

Ia juga menambahkan, hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa yang mengguncang Pacitan tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: 6 Fakta Tugu Yogyakarta, Pernah Runtuh akibat Gempa 

Belum ada gempa susulan.

Daryono menjelaskan, hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa belum ada aktivitas gempa susulan atau aftershock setelah gempa M 5,5.

Namun, ia mengimbau supaya masyaraka tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Pihaknya juga menyarankan agar mengindari jika ada bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," jelas Daryono.

Baca juga: Gempa M 5,3 Guncang Sumba Barat Daya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com