Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Malam Satu Suro Masyarakat Jawa, Ada Kirab dan Manten Lurah

Kompas.com - 15/07/2023, 20:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Jalan Rotowijayan lalu ke Jalan Kauman, Jalan Agus Salim, Jalan Wahid Hasyim, Suryowijayan, Pojok Beteng Kulon, Jalan MT Haryono, Pojok Beteng Wetan, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Ibu Ruswo, dan berakhir di Alun-alun Utara.

Ritual ini diikuti abdi dalem serta bregodo Keraton Yogyakarta, perwakilan dari masing-masing kabupaten/kota di DIY, dan juga masyarakat umum.

Para perwakilan membawa panji-panji (bendera) dari masing-masing kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulonprogo dan Kota Yogyakarta.

Selama berjalan kaki, peserta tidak mengeluarkan sepatah katapun dan hanya diam dengan tatapan mata lurus ke depan.

Hal ini disimbolkan sebagai perenungan diri atau tirakat sekaligus keprihatinan terhadap segala perbuatan selama setahun terakhir.

Baca juga: Mengenal 5 Tradisi Masyarakat Saat Peringatan 1 Suro

Tradisi malam satu Suro di Temanggung

Tradisi malam satu Suro juga digelar di Desa Traji, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Dilansir dari laman Pemerintahan Kabupaten Temanggung, tradisi malam satu Suro di Traji disebut ritual “Manten Lurah Traji”.

Tradisi ini sudah ada sejak zaman nenek moyang.

Pada malam satu Suro, ratusan warga yang bersiap mengikuti jalannya ritual, dengan sebagian mengenakan pakaian beskap adat Jawa.

Mereka berjalan berarak-arakan dari desa menuju ke sebuah sendang yang disakralkan untuk jalannya ritual Manten Lurah.

Baca juga: Memahami Jamasan Pusaka, Tradisi Bulan Suro yang Ada di Pulau Jawa

Dalam ritual ini, Pejabat Kepala Desa Traji bersama dengan istrinya akan didandani layaknya seorang pengantin.

Pasangan pengantin itu kemudian diarak warga desa menuru mata air yang bernama Sendhang Sidukun.

Di tempat itu, mereka mengikuti acara doa bersama dan berebut gunungan hasil bumi.

Ritual ini adalah simbol kedekatan manusia dengan alam sekitar, termasuk mata air yang menjadi pusat kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com