KOMPAS.com - Ular menyukai tempat yang hangat serta dekat dengan sumber makanannya. Hal ini menjadi alasan reptil tersebut kadang masuk ke dalam rumah.
Membunuh ular bagi sebagian orang dapat menjadi solusi praktis mengusirnya dari rumah. Namun, membunuh ular juga dapat mengganggu ekosistem dan perannya sebagai predator.
Sebagai predator pemakan katak, serangga, tikus, mencit, dan hewan pengerat lainnya, berkurangnya ular dapat menyebabkan hama tersebut bertambah banyak.
Oleh karena itu, mengusir ular keluar rumah dan mencegahnya masuk dapat menjadi solusi lebih baik saat menghadapi gangguan ular.
Namun perlu diperhatikan, ada beberapa hal yang perlu dihindari saat mengusir ular dari rumah.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Ular Bersembunyi di Halaman
Organisasi nirlaba Humane Society of United States menyarankan agar orang yang bertemu ular untuk tetap tenang. Selain itu, hindari mengganggu atau membuat ular bersembunyi.
Jika berani menghadapinya, buka pintu luar dan gunakan sapu untuk menggiring ular tersebut keluar rumah dengan hati-hari.
Jika tidak bisa mengusir ular, pelan-pelan letakkan ember atau keranjang sampah kosong di atasnya.
Kemudian, taruh pemberat di atasnya untuk menjebak ular sampai ada bantuan tenaga profesional.
Cara lainnya, kurung hewan melata tersebut di ruangan tertutup atau sudutkan dengan penghalang seperti papan atau kotak.
Cara ini akan membuat ular lebih mudah ditangkap saat tenaga profesional tiba.
Cara teraman saat ada ular masuk ke dalam rumah adalah segera keluar dari rumah.
Hal itu agar semua penghuni rumah dan hewan peliharaan keluar dari tempat yang terserang ular.
Sebelum itu, tutup pintu dan celah di bawahnya agar ular tidak kabur. Lalu, hubungi ahli untuk meminta bantuan.
Jika melihar ular di halaman atau luar rumah, perhatikan arah perginya. Jika ke semak-semak, biarkan saja. Namun, segera minta bantuan tenaga ahli jika ular menyelinap ke dalam rumah atau kendaraan.
Baca juga: 8 Hal yang Bisa Mengundang Ular Masuk Rumah
Dilansir dari situs resmi Cagar Alam dan Taman Nasional Siyabona Afrika Selatan, jangan dekati ular dan bergerak mendadak.
Jika berada di dekat ular, sebaiknya jalan mundur perlahan agar tidak dianggap mengancam hewan tersebut.
Amati gerak tubuh ular tersebut. Jika ular tetap melata di tanah, kemungkinan besar akan menjauh dan tidak menyerang.
Jika ular berdiri tegak dan menjulurkan lehernya, maka ular itu agresif dan kemungkinan akan menyerang.
Asosiasi Internasional Untuk Bantuan Medis Kepada Wisatawan (IAMAT) menyarankan agar memakai sepatu bot, kaus kaki, dan celana panjang saat berada di sekitar ular.
Gunakan senter untuk menyinari tempat yang diduga menjadi sarang ular. Umumnya, ular suka tempat tertutup yang gelap.
Jangan meletakkan tangan atau menyodokkan tongkat secara sembarangan ke tempat yang diduga ada ular.
Sebaiknya, pukul lokasi sekitar tempat keberadaan ular dengan tongkat panjang untuk mengganggu dan memaksanya keluar.
Untuk mencegah ular kembali masuk rumah, buatlah kondisi tempat tinggal yang tidak disukai hewan tersebut.
Potong rumput yang tinggi di halaman, tutup celah di sekitar dinding atau saluran air, dan rutin membersihkan rumah dapat mencegah ular masuk lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.