Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Petugas SPBU Dipukul Pria Bertopi di Buol Sulteng, Pertamina Ungkap Kronologinya

Kompas.com - 13/07/2023, 14:45 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang merekam aksi pemukulan petugas SPBU Pertamina di Kampung Bugis, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram ini, Kamis (13/7/2023).

Terlihat dalam video, petugas SPBU tengah mengisi pembelian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan jeriken. Di saat bersamaan, para pembeli tampak mengerumuni petugas tersebut.

Tak lama, seorang pria bertopi dan berbaju putih menerobos kerumunan dan mencolek petugas.

Baca juga: Viral, Video Satu-satunya SPBU di Jalan Magelang Tutup, Apa Alasannya?

Mereka tampak terlibat cekcok sebelum akhirnya pria berbaju putih tersebut "menepuk" kepala petugas.

Petugas pun membalas dengan "pukulan" di wajah, dan kembali dibalas pukulan oleh pria berbaju putih tersebut hingga tersungkur.

"SPBU Kp. Bugis. Faham ya kenapa baju putih semarah itu?" tulis pengunggah.

Hingga Kamis siang, video viral ini telah ditonton lebih dari 44.000 kali, disukai 3.000 warganet, dan dikomentari lebih dari 800 pengguna Instagram.

Lantas, bagaimana kronologi kejadiannya?

Baca juga: Viral, Video Bernarasi Istri Aparat Serobot Antrean Saat Isi BBM di SPBU, Ini Penjelasan Pertamina


Kronologi kejadian, protes isi BBM pakai jeriken

Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan, insiden dalam video tersebut terjadi di SPBU 74.94509 Kampung Bugis, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.

"Kejadian terjadi pada Senin (10/7/2023) sekitar pukul 18.30 Wita," terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/7/2023).

Fahrougi menjelaskan, peristiwa pemukulan berlangsung saat mobil dengan tangki berkapasitas 8 kiloliter yang membawa jenis BBM pertalite memasuki area SPBU.

Saat itu, kondisi SPBU cukup ramai dengan konsumen yang mengantre, baik kendaraan maupun nelayan.

Baca juga: Mengenal BBM Baru, Pertamax Green RON 95 dan Harganya...

Kondisi pun menjadi kurang kondusif setelah salah satu pengendara mobil protes terkait pengisian jeriken nelayan.

"Pengguna mobil Avanza protes terkait pengisian jeriken nelayan yang menggunakan surat rekomendasi," ungkap Fahrougi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com