Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Mahasiswa KKN UGM Bersihkan 300 Ton Sampah Pantai Terkotor Ke-2 di Indonesia Bersama Pandawara

Kompas.com - 13/07/2023, 18:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan mahasiswa KKN Universitas Gadjah Mada (UGM) membersihkan Pantai Sukaraja di Bandar Lampung, Lampung, ramai di media sosial.

Aksi itu dilakukan bertepatan dengan kegiatan bersih-bersih pantai pada Senin (10/7/2023) yang diinisiasi Pandawara, kelompok pemuda sadar lingkungan yang kerap membersihkan sampah di beberapa wilayah.

Dalam kegiatan tersebut, Pandawara mengajak masyarakat untuk membersihkan Pantai Sukaraja yang mereka sebut sebagai pantai terkotor ke-2 di Indonesia. Salah satu pihak yang terlibat adalah mahasiswa UGM.

Momen mahasiswa UGM ikut membersihkan sampah bersama Pandawara di Pantai Sukaraja diketahui dari unggahan ulang akun Instagram ini dari akun TikTok ini.

Dalam video, Pandawara bersama sukarelawan terlihat membersihkan sampah yang sudah menggunung sampai menutupi permukaan pantai.

"Momen Anak KKN UGM ikut partisipasi bersihkan Pantai Lampung bersama Pandawara," cuit pengunggah, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Sosiolog UGM soal Memotong dan Membagikan Daging Sapi Terpapar Antraks di Gunungkidul

29 mahasiswa KKN UGM ikut bersihkan pantai Sukaraja

UGM mengonfirmasi bahwa mahasiswanya yang sedang melaksanakan KKN di Lampung ikut membantu membersihkan sampah di Pantai Sukaraja.

Hal tersebut diutarakan Dosen Pemimbing Lapangan (DPL) KKN UGM Atus Syahbudin.

Ia menyampaikan, mahasiswa UGM yang ikut membersihkan sampah di Pantai Sukaraja berjumlah 29 orang.

Mereka berasal dari kelompok yang menjalani KKN di Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Lampung.

"Fakutasnya berasal dari Kehutanan, Ilmu Budaya, Filsafat, Teknologi Pertanian, Kedokteran, Teknik, Ekonomika dan Bisnis, Pertanian, Farmasi, dan Sekolah Vokasi," kata Atus kepada Kompas.com, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Ini Ancaman AI Paling Berbahaya Menurut Guru Besar UGM

Bersihkan sampah termasuk program KKN

Meski dilakukan bersama Pandawara, Atus menjelaskan aksi mahasiswa UGM membersihkan sampah termasuk program KKN di Lampung di mana mereka berusaha mewujudkan Program Kampung Iklim (ProKlim).

Proklim mengacu pada indikator penilaian Kampung ProKlim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, salah satunya pilah-pilih dan pengelolaan sampah.

Mahasiswa UGM yang KKN di Lampung mengimplementasikan program tersebut di 3 dusun di Desa Pemanggilan, yakni Serbajadi, Serajadi 2, dan Induk.

Sebelum diterapkan di Lampung, Proklim telah diimplementasikan di Kampung ProKlim Utama Girikerto Jamus, Ngawi, Jawa Timur dan Kampung Proklim RW 5 Desa Agrowisata, Pekanbaru, Riau.

"29 mahasiswa KKN PPM UGM di Desa Pemanggilan Natar ini juga memiliki maksud yang sama. Mengopi keberhasilan dari kampung ProKlim yang telah berhasil," ujar Atus.

"Termasuk bekerja sama ikut membersihkan pantai sebagai salah satu program kerja KKN bersama Pandawara di Bandar Lampung," lanjutnya.

Baca juga: Nama Pantai Sukaraja di Google Map Berubah Jadi Pantai Pandawara Sukaraja

Mahasiswa UGM bersihkan 300 ton sampah

Lebih lanjut, Atus berharap mahasiswanya semakin memahami budaya masyarakat Lampung setelah berbaur bersama Pandawara melalui kegiatan bersih-bersih sampah di Pantai Sukaraja.

Ia juga ingin mahasiswanya menghayati pentingnya pengelolaan sampah dan dampak bahayanya.

Saat ditanya soal berapa sampah yang diangkut dari Pantai Sukaraja, Atus mengatakan mahasiswanya berhasil mengangkut 300 ton sampah.

"300 ton. Namun, fungsi penimbangan sebenarnya bukan di KKN PPM UGM," papar Atus.

"Kami ingin menginspirasi masyarakat bahwa UGM pun mendukung kalau Lampung semakin bersih, hijau dan sehat," sambungnya.

Pihaknya juga mendorong masyarakat di Lampung, terkhusus di lokasi KKN-nya, untuk mencintai wilayahnya yang lebih bersih, hijau, dan sehat.

Baca juga: Menengok Pantai Terkotor di Indonesia Usai Dibersihkan Pandawara Group

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com