Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Ilmuwan Indonesia dan Penemuannya yang Diakui Dunia

Kompas.com - 12/07/2023, 14:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Cendekiawan ini merupakan penemu sistem arsitektur infrastruktur yang dikenal sebagai fondasi cakar ayam.

Adapun salah satu tempat yang menggunakan fondasi cakar ayam, yakni landasan pacu pelabuhan udara Soekarno-Hatta.

Baca juga: Penemu Nikuba Diundang ke Italia, BRIN: Kami Tidak Memberi Pengakuan

3. Khoirul Anwar

Ilmuwan Indonesia lain yang karyanya telah mendunia adalah Khoirul Anwar.

Dia menemukan konsep dua Fast Fourier Transform (FFT) nantinya digunakan dalam 4G LTE dan menjadi standar International Telecommnunication Union (ITU).

Buah pemikiran lulusan Nara Institute of Science and Technology di Jepang ini pun telah dipatenkan pada 2005.

4. Randall Hartolaksono

Salah satu penemu asal Tanah Air yang berhasil mendunia, yakni Randall Hartolaksono melalui karya bahan anti-api.

Dilansir dari Kompas.com (26/7/2021), alumnus Univesity of London ini berhasil menemukan bahan anti-api dan panas dari kulit singkong.

Temuannya kemudian digunakan perusahaan otomatif dunia, bahkan diakui oleh perusahaan ternama, seperti Petronas dan Ford.

5. Tjokorda Raka Sukawati

Tjokorda Raka Sukawati merupakan insinyur Indonesia yang turut berkontribusi dalam perkembangan konstruksi dunia.

Tjokorda berhasil menemukan konstruksi Sosrobahu atau landasan putar bebas hambatan (LPBH).

Konstruksi Sosrobahu sendiri adalah sebuah sistem yang dapat memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengganggu arus lalu lintas.

Temuan ini pun telah diaplikasikan oleh engineer Amerika Serikat saat membangun jembatan di Seattle.

Baca juga: Ramai soal Nikuba, Mungkinkah Air Bisa Diubah Jadi Bahan Bakar?

6. Yogi Ahmad Erlangga

Yogi Ahmad Erlangga, seorang matematikawan asli Indonesia, berhasil menyelesaikan persamaan Helmholtz menggunakan matematika numerik secara cepat atau robust.

Melalui penemuan tersebut, proses penyelesaian data seismik pun menjadi ratusan kali lebih cepat.

Temuan alumnus Teknik Penerbangan ITB ini juga menjadi angin segar bagi perusahaan minyak bumi, termasuk Shell.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com