"Secara tidak langsung berdampak pada peningkatan curah hujan secara signifikan di beberapa wilayah indonesia," ungkap Guswanto.
Faktor lain yang memengaruhi masih adanya hujan di tengah kemarau adalah terjadinya pola belokan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia.
Menurut Guswanto, kondisi ini dipicu oleh pola sirkulasi di sekitar wilayah Samudra Pasifik di sebelah utara Papua Barat.
"Kondisi ini dapat turut memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan," lanjutnya.
Di sisi lain, Deputi Bidang Meteorologi BMKG ini menerangkan, anomali atau penyimpangan suhu muka laut di perairan Indonesia dalam sepekan terakhir terpantau relatif normal.
"Di mana anomali antara 1-2 derajat Celsius terjadi di sebagian kecil perairan utara dekat pesisir Jawa hingga Nusa Tenggara, sebagian perairan selatan Sulawesi, sekitar perairan Maluku dan selatan Papua," kata dia.
Sedangkan, di wilayah perairan lain, umumnya berada pada anomali di bawah 1 derajat Celsius.
Oleh karena itu, kondisi hujan tinggi yang terjadi dalam seminggu terakhir di beberapa wilayah Indonesia lebih signifikan disebabkan aktivitas gelombang atmosfer di sekitar maritim kontinen.
Baca juga: Apa Dampak El Nino di Indonesia dan Kapan Musim Kemarau 2023 Berlangsung?
Berdasarkan perkembangan dinamika atmosfer yang menjadi penyebab di atas, potensi hujan intensitas sedang hingga lebat terpantau masih akan berlangsung dalam seminggu ke depan.
Berikut wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang-lebat:
Periode 8-10 Juli 2023
"Pada periode ini perlu diwaspadai potensi hujan sangat hingga ekstrem di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur," ujar Guswanto.
Periode 11-14 Juli 2023
Guswanto pun mengimbau masyarakat terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan dan menyiapkan upaya mitigasi terhadap potensi hujan lebat hingga sangat lebat.
"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini dan lebih rinci wilayahnya hingga level kecamatan dapat langsung mengakses kanal informasi BMKG," kata dia.
Beberapa kanal informasi BMKG, termasuk laman www.bmkg.go.id, akun media sosial @infobmkg, aplikasi Info BMKG, dan call center 196.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.