KOMPAS.com - Nasi adalah makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bahkan, tak jarang yang menganggap mereka belum makan jika belum menyantap nasi.
Menjadi asupan sehari-hari, berhenti makan nasi akan menyebabkan beberapa efek bagi tubuh.
Dilansir dari laman Live Strong, nasi terutama nasi putih menawarkan karbohidrat dalam jumlah tinggi.
Namun, nasi putih mengandung lebih sedikit nutrisi daripada jenis nasi maupun makanan pokok lain.
Selain itu, konsumsi nasi putih olahan secara berlebihan juga dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi serta peningkatan berat badan.
Lantas, apa yang akan terjadi pada tubuh jika berhenti makan nasi selama sebulan?
Baca juga: Benarkah Nasi Lembek Dapat Diatasi dengan Roti?
Berhenti makan nasi selama sebulan memiliki sejumlah dampak bagi tubuh, baik manfaat maupun dampak merugikan.
Dikutip dari laman Jerusalem Post, berikut efek yang akan terjadi pada tubuh jika tidak mengonsumsi nasi selama satu bulan penuh:
Kepala Departemen Gizi di Sri Balaji Action Medical Institute India, Priya Parma mengatakan, berhenti makan nasi dapat membantu menurunkan berat badan.
Pasalnya, satu porsi nasi putih yang sering dikonsumsi tercatat mengandung 205 kalori dan 44,5 gram karbohidrat.
Selain itu, menurut penelitian dalam Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism pada Mei 2019, konsumsi nasi putih yang tinggi telah mendorong penambahan berat badan.
Penelitian tersebut membuktikan, berat badan orang yang makan nasi putih dalam jumlah besar secara teratur meningkat sekitar 30 kg selama setahun.
Namun, penurunan berat badan dapat dicapai hanya jika nasi tidak diganti dengan makanan yang memiliki jumlah kalori dan karbohidrat serupa.
Baca juga: Kesalahan dalam Menyimpan Nasi Bisa Picu Fried Rice Syndrome, Apa Itu?
Tidak makan nasi selama satu bulan juga berdampak pada kadar gula darah dalam tubuh yang lebih stabil.