Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Obesitas Bermunculan, Mengapa Berat Badan Bisa Capai Ratusan Kilogram?

Kompas.com - 07/07/2023, 16:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Cara mengetahui level obesitas seseorang adalah dengan menghitung berat badan ideal melalui IMT. Berikut IMT untuk kategori obesitas:

  • Obesitas level I: 30,0–34,9
  • Obesitas level II: 35,0–39,9
  • Obesitas level III (ekstrem): lebih dari 40,0.

Adapun cara untuk menghitung IMT sebagaimana diberitakan Kompas.com (2/5/2023) adalah sebagai berikut:

  • IMT = Berat badan (kg) : (Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m) ).

Misalnya, Anda memiliki berat badan 90 kg dengan tinggi badan 150 cm. Maka berikut cara menghitung berat badan ideal menggunakan IMT adalah sebagai berikut:

  • Indeks Massa Tubuh (IMT): 90 kg : (1,5 m x 1,5 m) = 40

Hasil IMT menunjukkan bahwa berat badan 90 kg pada seseorang dengan tinggi 150 cm sudah dalam kategori obesitas level III atau ekstrem.

Baca juga: Benarkah Merokok Menyebabkan Obesitas?

 

Penyebab obesitas

Berat badan di atas normal disebabkan oleh banyak hal, seperti faktor keturunan, fisiologi, dan lingkungan yang dikombinasikan dengan pola makan, aktivitas fisik dan pilihan olahraga.

Dikutip dari Nation Wide Childrens, obesitas pada remaja juga bisa disebabkan oleh faktor genetik, metabolisme tubuh, kurang tidur, gaya hidup, dan masalah emosional.

Faktor genetik memang bisa menyebabkan obesitas. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, seseorang dengan genetik obesitas berpeluang 40-50 persen mengalami obesitas.

Apabila kedua orangtuanya menderita obesitas, maka peluang faktor keturunan menjadi 70-80 pesern.

Kendati demikian, dilansir dari HSPH Harvard, seseorang yang membawa genetik obesitas belum tentu akan mengalami obesitas.

Penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik hanya berkontribusi kecil terhadap risiko obesitas. Studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat mengimbangi efek satu gen pemicu obesitas.

Penelitian, yang dilakukan pada 17.058 orang Denmark, menemukan bahwa orang yang membawa gen pemicu obesitas dan tidak bergerak aktif memiliki BMI lebih tinggi.

Sebaliknya, memiliki genetik obesitas tampaknya tidak menjadi masalah bagi orang-orang yang bergerak aktif.

BMI mereka tidak lebih tinggi atau lebih rendah daripada orang yang tidak memiliki gen obesitas.

Baca juga: Bukan Susu Kental Manis, Kemenkes Ungkap Faktor Pemicu Obesitas pada Bayi Kenzi

Cara menurunkan berat badan obesitas

Proses menurunkan berat badan memang bukan perkara yang mudah. Pada penderita obesitas, menurunkan berat badan akan terasa berat.

Menurut Inge, kemampuan untuk memilih makanan yang baik dan keinginan untuk berolahraga menjadi kunci seseorang bisa terhindar dari penyakit obesitas.

"Pertama, tingkah laku dia tuh juga harus menunjang ke arah sana (baca: penurunan berat badan). Kemudian dilaksanakan dengan memilih makanan yang baik maksudnya makanan yang sehat dalam penurunan berat badan," jelas Inge.

Selain memilih makanan yang baik secara asupan gizi, Inge juga mengingatkan penderita obesitas untuk memperhatikan jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh dengan mengatur porsi makan.

Adapun kelebihan lemak di dalam tubuh yang sudah tertimbun, bisa segera dibakar dengan cara berolahraga.

Olahraga mampu meningkatkan metabolisme tubuh. Akibatnya, pembakaran lemak yang ada di dalam tubuhnya juga bisa berlangsung dengan efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com