FIFA juga mengizinkan penggunaan rumput pitch hibrida. Pitch hibrida adalah serat sintetis yang ditambahkan ke rumput alami dengan tujuan untuk penguatan.
Pitch hibrida menjadi semakin umum dan dalam beberapa kasus menjadi persyaratan sebuah stadion agar mendapat predikat standar FIFA.
Rumput hibrida ini disarankan bagi stadion yang digunakan sebagai lingkungan multiguna.
Tapi di stadion yang lebih kecil atau kurang intensif digunakan, lapangan rumput alami lebih disarankan.
Dilansir dari laman FIFA, FIFA juga mengakui penggunaan rumput sintetis. Hal ini karena ketahanannya pada cuaca dan penggunaan yang lebih intens.
Rumput sintetis bisa menjadi alternatif terbaik dibanding rumput alami.
Bahkan, rumput sintetis telah ada selama beberapa dekade dan telah digunakan dalam olahraga yang berbeda.
Hanya lapangan sintetis yang telah diuji di laboratorium dan sesuai dengan kriteria pengujian dari Program Kualitas FIFA yang dinyatakan berstandar FIFA.
Untuk mengidentifikasi lapangan rumput sepak bola, FIFA memberikan tanda FIFA QUALITY pada lapangan yang memenuhi standar.
Selain itu, FIFA juga memberikan tanda FIFA QUALITY PRO pada lapangan yang dipastikan memiliki performa permainan tertinggi untuk sepak bola tingkat profesional.
Baca juga: Jadwal Piala Dunia U17 Bentrok dengan Coldplay, Kemenparekraf: Konser Tetap On Schedule
Dilansir dari Kompas.com, Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim mengungkapkan permasalahan yang ada pada rumput Jakarta International Stadium (JIS).
Qamal Mustaqim selaku ahli rumput stadion yang ikut serta dalam inspeksi arena untuk Piala Dunia U17 mengatakan bahwa masalah rumput JIS ada pada media dan kebutuhan sinar Mataharinya yang kurang.
"Rumput jenisnya japonica, cuma ditanam di karpet sintetis. Ini masalahnya. Medianya dangkal jadi akar tidak tembus ke bawah. Rumput itu makhluk hidup butuh sinar dan air," ucapnya di JIS, Selasa (4/7/2023).
"Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal. Matahari tidak cukup. Ini rumput butuh Matahari penuh 8 jam sehari," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.