Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Rumput JIS dengan Rumput Standar FIFA?

Kompas.com - 06/07/2023, 07:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

FIFA juga mengizinkan penggunaan rumput pitch hibrida. Pitch hibrida adalah serat sintetis yang ditambahkan ke rumput alami dengan tujuan untuk penguatan.

Pitch hibrida menjadi semakin umum dan dalam beberapa kasus menjadi persyaratan sebuah stadion agar mendapat predikat standar FIFA.

Rumput hibrida ini disarankan bagi stadion yang digunakan sebagai lingkungan multiguna.

Tapi di stadion yang lebih kecil atau kurang intensif digunakan, lapangan rumput alami lebih disarankan.

Dilansir dari laman FIFA, FIFA juga mengakui penggunaan rumput sintetis. Hal ini karena ketahanannya pada cuaca dan penggunaan yang lebih intens.

Rumput sintetis bisa menjadi alternatif terbaik dibanding rumput alami.

Bahkan, rumput sintetis telah ada selama beberapa dekade dan telah digunakan dalam olahraga yang berbeda.

Hanya lapangan sintetis yang telah diuji di laboratorium dan sesuai dengan kriteria pengujian dari Program Kualitas FIFA yang dinyatakan berstandar FIFA.

Untuk mengidentifikasi lapangan rumput sepak bola, FIFA memberikan tanda FIFA QUALITY pada lapangan yang memenuhi standar.

Selain itu, FIFA juga memberikan tanda FIFA QUALITY PRO pada lapangan yang dipastikan memiliki performa permainan tertinggi untuk sepak bola tingkat profesional.

Baca juga: Jadwal Piala Dunia U17 Bentrok dengan Coldplay, Kemenparekraf: Konser Tetap On Schedule

Permasalahan rumput JIS

Dilansir dari Kompas.com, Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim mengungkapkan permasalahan yang ada pada rumput Jakarta International Stadium (JIS).

Qamal Mustaqim selaku ahli rumput stadion yang ikut serta dalam inspeksi arena untuk Piala Dunia U17 mengatakan bahwa masalah rumput JIS ada pada media dan kebutuhan sinar Mataharinya yang kurang.

"Rumput jenisnya japonica, cuma ditanam di karpet sintetis. Ini masalahnya. Medianya dangkal jadi akar tidak tembus ke bawah. Rumput itu makhluk hidup butuh sinar dan air," ucapnya di JIS, Selasa (4/7/2023).

"Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal. Matahari tidak cukup. Ini rumput butuh Matahari penuh 8 jam sehari," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Tren
Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

[POPULER TREN] Taruna TNI Harus Pakai Seragam ke Mal dan Bioskop? | Apa Tugas Densus 88?

Tren
Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com