"Masyarakat (terutama etnis Jawa) memiliki kepercayaan bahwa empedu berkhasiat sebagai obat panacea. Sehingga, kultur ini membuat masyarakat percaya bahwa mengomsumsi empedu akan memberi dampak positif bagi kesehatan," ujarnya, Sabtu (1/7/2023).
Slamet menyampaikan, empedu adalah produk sekresi hati/hepar yang tersusun dari beberapa zat berikut:
"Kandungan zat-zat di atas dalam empedu semuanya berfungsi mendigesti atau membantu pencernaan zat-zat tertentu dalam makanan," ungkapnya.
Baca juga: Ramai soal Mengolah Torpedo Kambing Jadi Sate, Adakah Manfaatnya bagi Kesehatan?
Lebih lanjut, Slamet mengatakan, empedu kambing dan domba sering dimanfaatkan dan dikonsumsi oleh lelaki dewasa karena dianggap dapat memberi efek "strong" atau afrodisiak.
Ia mengungkapkan, empedu tersebut biasanya dikonsumsi segar lengkap dengan kantung empedunya (vesica fellea).
"Selain empedu kambing dan domba, empedu hewan lain yang banyak dimanfaatkan sebagai obat adalah empedu ular, landak, dan trenggiling," ucap Slamet.
"Empedu umumnya dikonsumsi segar atau diproses dalam bentuk kering atau dikeringkan beserta kantung empedu," tambahnya.
Slamet juga mengatakan empedu tidak pernah diolah secara khusus. Sebab, bila kantung empedu bocor, cairan empedu akan keluar dan memberikan rasa super pahit.
"Sehingga, empedu selalu diusahakan dikonsumsi segar lengkap dengan kantung empedunya atau empedu kering yang dimasukkan ke dalam kapsul," ujarnya.
Baca juga: Banyak Dikonsumsi Saat Idul Adha, Ini Sederet Manfaat Daging Kambing untuk Kesehatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.