Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi dan Penyebab Biduan Dangdut di Bima Meninggal Usai Minum Teh Kemasan

Kompas.com - 01/07/2023, 10:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang biduan dangdut berinisial DS di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal usia minum teh dalam kemasan.

Lurah Jatibaru, Nahyar Munkar membenarkan meninggalnya biduan dangdut tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (27/6/2023) sekitar pukul 20.00 Wita.

Ia mengungkapkan, kondisi DS semakin memburuk dan dinyatakan meninggal dunia di RS Muhammadiyah Bima.

"Kebetulan saya menemani korban terus, sejak di rumah sampai di rumah sakit," kata Nahyar, dikutip dari Kompas.com, Jumat (30/6/2023). 

DS diduga meninggal karena keracunan setelah meminum teh kemasan yang diberi oleh orang tak dikenal (OTK) pada suatu acara.

“Kami belum bisa menyimpulkan apakah korban meninggal diracun atau keracunan,” ujar Nahyar.

Baca juga: Motif dan Kronologi Prada DR Bunuh Ayahnya, Seorang Pedagang Sate di Bekasi

Kronologi kejadian

Berdasarkan keterangan kakak kandung korban, kejadian bermula ketika DS diberi minuman teh dalam kemasan oleh seseorang di acara yang dihadirinya.

Tak lama setelah DS meminum teh tersebut, ia merasa pusing dan langsung pamit pulang.

Kemudian, setibanya DS di rumah, kondisinya justru kian memburuk. Selain itu, dari mulutnya juga keluar busa.

“Saat itu juga saya dan keluarganya membawa korban ke rumah sakit,” ucap Nahyar.

Setelah beberapa saat ditangani dokter, DS muntah darah dan meninggal dunia.

Dokter berusaha memberikan pertolongan dengan memompa bagian dadanya, namun tidak membuahkan hasil.

“Jasad almarhumah selanjutnya dibawa pulang untuk disemayamkan,” jelasnya.

Baca juga: Kronologi Terungkapnya Kasus Bocah 13 Tahun Diperkosa Bergilir Pria Mabuk di Lapangan Mamuju

Keluarga menolak jasad DS diautopsi

Sementara itu, pihak rumah sakit belum bisa memastikan penyebab meninggalnya DS.

“Karena ini luka dalam, jadi saran dokter harus diautopsi. Berbeda jika korban meninggal akibat luka luar itu bisa dilakukan visum" ungkap Nahyar dilansir dari Tribun.

Kendati demikian, pihak keluarga menolak untuk dilakukan tindakan autopsi terhadap jasad DS.

“Saya ikut mendampingi penandatangan surat penolakan autopsi itu. Pihak keluarga merasa kasihan jika jasad almarhumah harus diautopsi,” jelasnya.

Baca juga: Kronologi Mahasiswi Undip Meninggal di Gunung Lawu, Hipotermia di Pos Gupak Menjangan

Penyebab kematian

Kasi Humas Polres Bima Kota, AKP Jufrin menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian DS.

Jufrin mengatakan, kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kejadian yang menimpa DS.

Menurut dia, sejumlah personel Polres diterjunkan untuk mengamankan, baik saat jasad korban diperiksa di rumah sakit maupun ketika berada di rumah duka.

"Personel lakukan pengamanan di dua lokasi itu untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tips Latihan Beban untuk Pemula agar Terhindar dari Cedera

Tren
6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com