Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KA Lokal Rangkasbitung-Merak Jual Tiket Tanpa Tempat Duduk dan Penumpang Berebut Kursi, Ini Kata KCI

Kompas.com - 30/06/2023, 16:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta Api (KA) Rangkasbitung-Merak dikeluhkan penumpang karena menjual tiket tanpa tempat duduk.

Keluhan itu salah satunya disampaikan oleh warganet Twitter, Rabu (28/6/2023).

"Min @KAI121, mohon perhatiannya utk kereta lokal Rangkas-Merak. Tiket tetap diterbitkan meski kursi udah habis. Orang2 pada ngumpul dkt bordes, bahkan ngambil kursi orang yg berhak. Sangat tdk nyaman," tulis akun @budir**********.

Keluhan yang sama juga disampaikan pengguna TikTok @meli*******.

"Kereta lokal Dhoho penatahan Kediri-Malang, memang murah tapi mosok seng murah koyok ngene rek? Kalau divideo kalimat saya salah mohon maaf sebelumnya, disini saya mau kritik pihak @KAI121 kalau jual tiket tanpa kursi di maksimalkan ya pak kasian yang delosor delosor di jalan banyak, gak bisa gerak juga. sekali sekali survei ngono lo pehh mosok neng kantor ae ihuyy. Yo wes gitu lah, saya gak mau kebanyakan bicara, capek cah capek," tulisnya.

Baca juga: Cerita Anak 12 Tahun Naik Kereta Api Solo-Jakarta Seorang Diri, Bawa Surat dari Ibunya


Penjelasan Commuter Line

Kompas.com menghubungi Manajer Humas PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Leza Arlan untuk menanyakan soal KA lokal yang jual tiket tanpa kursi.

Leza mengatakan hal itu bukanlah perkara baru.

Beberapa KA lokal memang menjual tiket tanpa kursi dengan kapasitas tertentu.

"Aturannya sudah ada dari dulu. Bisa dicek di aturan Kementerian Perhubungan," tuturnya.

Melalui laman resmi Twitternya @KAI121, PT KAI juga menjelaskan bahwa KA Lokal Rangkasbitung-Merak memang menjual tiket tanpa kursi dengan kapasitas 50 persen tanpa kursi.

"Selamat pagi dan mohon maaf atas ketidaknyamanannya yang sudah dialami Kak. Saat ini kapasitas penjualan pada Kereta Api Lokal sebesar 150%. Terdiri dari 100% tiket dengan tempat duduk dan 50% tanpa kursi (berdiri). Saat ini perjalanan Kereta Api Lokal tersebut dikelola oleh KAI Commuter. Jika terkait informasi, keluhan atau saran, silakan dapat follow dan DM twitter @Commuterline ya. Terima kasih," tulisnya.

Sebelumnya, KCI juga menyampaikan bahwa Commuter Line Arjonegoro juga menjual tiket kereta tanpa kursi.

Selama perjalanan, penumpang diperbolehkan duduk di bangku yang kosong (selama kursi masih tersedia).

"Untuk tiket KA Commuter Line Arjonegoro pada rute tsb dijual tanpa nomor kursi ya. Saat perjalanan silakan bisa menempati bangku yang kosong (selama masih tersedia). Namun, mohon dipastikan kembali bahwa di kursi tersebut tidak ada penumpang lain ya Kak. Terima kasih," tulis @CommuterLine.

Beberapa KA lokal yang menjual tiket kereta tanpa kursi di antaranya Commuter Line Merak, Dhoho, Bandung Raya, Walahar, dan lain-lain.

Baca juga: Ada Long Weekend Idul Adha 2023, Ini Syarat Terbaru Perjalanan Kereta Api dan Pesawat

Lapor ke petugas

Terkait soal penumpang yang berebut kursi di KA Lokal Rangkasbitung-Merak, Leza mengatakan, penumpang berhak melapor apabila tidak mendapat kursi padahal membeli tiket dengan kursi.

"Pengguna dapat melaporkan ke petugas yang ada di kereta terkait tempat duduk tersebut," imbuhnya.

Keterangan Kemenhub

Terpisah, Kompas.com juga menghubungi Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati untuk menanyakan aturan penjualan tiket kereta tanpa kursi di beberapa KA lokal.

Adita membenarkan bahwa aturan penjualan tiket KA lokal tanpa kursi itu sudah diatur dalam PM Standar Pelayanan Angkutan Orang Umum dengan KA No 63 tahun 2019.

"Untuk saat ini sesuai PM Standar Pelayanan Angkutan Orang Umum dengan KA, No 63 tahun 2019, memang penjualan tiket KA Lokal (merupakan penugasan PSO) dapat dilakukan melebihi kapasitas tempat duduk, maksimal 150 persen. Sehingga memang ada alokasi kuota tiket tanpa kursi (berdiri)," ujarnya, Jumat (20/6/2023).

Adita menjelaskan, penjualan tiket KA lokal tanpa kursi ini ditujukan untuk mengantisipasi demand penumpang yang cukup tinggi di beberapa wilayah.

"Selain itu pertimbangannya KA Lokal hampir mirip KA perkotaan atau aglomerasi yang tidak membutuhkan waktu lama dari satu lokasi ke daerah tujuan," imbuh dia,

Di beberapa wilayah dengan jarak perjalanan yang cukup panjang, rencananya akan dikurangi kapasitas penumpang KA maksimal menjadi 120 persen saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Penyebab Umum Mengapa Beberapa Orang Sulit Memiliki Teman

6 Penyebab Umum Mengapa Beberapa Orang Sulit Memiliki Teman

Tren
Resmi Dibuka, Ini 2 Sekolah Kedinasan yang Tidak Pakai Syarat Tinggi Badan

Resmi Dibuka, Ini 2 Sekolah Kedinasan yang Tidak Pakai Syarat Tinggi Badan

Tren
Klik dikdin.bkn.go.id untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Klik dikdin.bkn.go.id untuk Daftar Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 15-20 Mei 2024, Ada Sumatera Barat

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat pada 15-20 Mei 2024, Ada Sumatera Barat

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 57 Orang Meninggal, 32 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Alur Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024

Tren
Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Alasan Sopir Bus Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Kecelakaan di Subang

Tren
Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Apa Itu Kalori? Berikut Manfaat dan Jumlah yang Direkomendasikan bagi Tubuh

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di Jawa Tengah 11-20 Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com