[POPULER TREN] Link dan Cara Unduh Sertifikat UTBK SNBT 2023 | 5 Perilaku Manusia yang Dibenci Kucing

KOMPAS.com - Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Senin (26/6/2023).

Informasi seputar link dan cara unduh sertifikat ujian tulis berbasis komputer seleksi nasional berdasarkan tes (UTBK SNBT) 2023 mendominasi pemberitaan.

Diketahui, sertifikat UTBK SNBT 2023 mulai dapat diunduh pada Senin.

Selain terkait sertifikat UTBK SNBT 2023, informasi soal alasan Wagner menghentikan serangan di Rusia, cerita anak 12 tahun naik kereta api Solo-Jakarta seorang diri, hingga perilaku manusia yang dibenci kucing juga menarik perhatian pembaca.

Baca juga: Daftar Jurusan yang Biaya Kuliahnya Paling Cepat Balik Modal, Apa Saja?

Baca juga: Pendaftaran Universitas Terbuka 2023: Jurusan, Jadwal, dan Cara Daftarnya

Berita Populer Tren

Berikut berita terpopuler di laman Tren sepanjang Senin (26/6/2023) hingga Selasa (27/6/2023) pagi:

1. Link dan cara unduh sertifikat UTBK SNBT 2023

Sertifikat Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2023 dapat diunduh mulai Senin (26/6/2023).

Ketua Pelaksana Eksekutif Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Budi Prasetyo Widyobroto mengatakan, pembukaan masa unduh sertifikat UTBK SNBT dijadwalkan mulai pukul 15.00 WIB.

"Kalau ada perubahan positif misal diajukan, akan diumumkan di web resmi SNPMB. Sementara kalau tidak ada pengumuman baru, ya masih jam 15.00 WIB," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (25/6/2023).

Seluruh peserta, baik lolos maupun tidak, dapat mengunduh sertifikat untuk melihat nilai UTBK SNBT.

Lantas, bagaimana cara melihat dan mengunduhnya?

Lebih lengkap terkait link dan cara unduh sertifikat UTBK SNBT 2023 dapat disimak pada berita berikut:

Link dan Cara Unduh Sertifikat UTBK SNBT 2023, Mulai Senin 26 Juni Pukul 15.00 WIB

2. Alasan Wagner menghentikan serangan di Rusia

KOMPAS.com Sejarah Grup Wagner

Yevgeny Prigozhin komandan Wagner Group mengumumkan menarik mundur pasukannya dari Moskwa, Rusia pada Sabtu (24/6/2023).

Keputusan tersebut dibuat sehari setelah pemimpin kelompok tentara bayaran tersebut mengancam akan memberontak.