Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Catastrophic Implosion yang Sebabkan Kapal Selam Wisata Titanic Hancur?

Kompas.com - 23/06/2023, 08:45 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Kapal itu menyelam pada Minggu (19/6/2023) untuk menjelajahi sisa-sisa kapal legendaris Titanic yang terletak 3.800 meter di bawah permukaan laut.

Profesor robotika kelautan di University of Sidney, Stefan Williams mengatakan, tekanan di lokasi itu mencapai 380 kali dari tekanan atmosfer di permukaan bumi.

Ketika terjadi kegagalan di lambung kapal Titan, hal itu bisa menyebabkan catastrophic implosion.

Penyebabnya karena kapal tidak mampu menahan tekanan luar biasa dari dalam laut.

"Saya rasa orang tidak dapat menghargai energi luar biasa yang terlibat dalam proses destruktif dari sebuah ledakan," kata ahli kelautan Bob Ballard, dilansir dari ABC News.

"Ledakan itu meluluhlantakkan dan menghancurkan segalanya. Ini sangat kuat," imbuh dia.

Baca juga: Spesifikasi Kapal Selam Titan, Kendaraan Tur Bangkai Titanic yang Dilaporkan Hilang

Temuan puing-puing

Sebelumnya, tim penyelamat menemukan puing yang diduga milik kapal selam Titan, Kamis (22/6/2023), dekat bangkai kapal Titanic.

Puing yang diduga kapal selam wisata Titanic itu ditemukan oleh mesin ROV di kedalaman 4.000 meter, Horizon Arktik.

"Kami menemukan lima potongan besar puing yang diduga adalah sisa-sisa Titan. Hal yang pertama kami temukan adalah bagian kerucut ekor," ucap ahli penyelamat Angkatan Laut AS, Paul Hakims, dilansir dari CBS News.

Puing berikutnya yang ditemukan adalah potongan lambung, lonceng ujung depan dan belakang.

Tidak jelas persis kapan dan di mana ledakan itu terjadi. Tetapi seorang pejabat senior militer AS mengatakan pada hari Kamis bahwa sistem akustik angkatan laut AS mendeteksi sebuah "anomali" pada hari Minggu yang kemungkinan merupakan ledakan fatal Titan.

Sebelumnya, oksigen kapal selam Titan sempat kritis dan dinyatakan hanya bertahan 4 hari terhitung sejak hilang pada Minggu (19/6/2023).

Dengan kata lain, oksigen hanya bertahan sampai Kamis (22/6/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com