Lebih lanjut, Dodi mengungkapkan peredaran narkoba di kampus tersebut sudah dilakukan secara masif.
"Tapi yang jelas inilah mirisnya kondisi yang kita hadapi. Di dalam area kampus yang sejatinya itu untuk pendidikan, untuk menunjukkan prestasinya di dunia pendidikan justru dijadikan marketing (narkoba)," imbuhnya, dikutip dari Kompas.com.
Ia juga membeberkan bahwa pelakunya juga mempunyai rekapan penyaluran narkoba.
Peredaran narkoba di kampus tersebut, kata Dodi, juga dijalankan secara terstruktur.
"Peredarannya ini sangat masif dan ini sangat miris karena ada bungker. Bahkan ada buku rekapnya, ada penyalurannya," ungkap Dodi.
Baca juga: Diduga Transaksi Narkoba, PNS di Kabupaten Rokan Hilir Ditangkap Polisi
Diberitakan Antara, Dodi juga berharap supaya kampus turut membantu dan tidak meng-under estimate atau meremehkan kasus tersebut.
Ia meminta kampus untuk merapatkan baruisan dan mengidentifikasi mahasiswa atau civitas academica yang terindikasi terlibat narkoba.
"Sehingga kita bisa memperkecil dan menekan siapa saja biangnya yang memasukan barang itu," kata Dodi.
"Kalau ini sempat menjadi tidak terkendali, hancur generasi kita. Karena ini berangkat dari lembaga pendidikan," sambungnya.
Baca juga: Artis Banyak Terjerat Narkoba, Fenomena Apa?
(Sumber: Kompas.com/Reza Rifaldi | Editor: Khairina, Ardi Priyatno Utomo).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.