Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Fakta Penemuan Bungker Narkoba di Kampus Makassar, Ternyata Dikendalikan dari Lapas

KOMPAS.com - Polisi menemukan bungker yang dijadikan tempat penyimpanan narkoba di salah satu kampus di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dirresnarkoba Polda Sulsel Kombes Pol Dodi Rahmawan mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap temuan tersebut.

Kampus yang menjadi lokasi penemuan bungker penyimpanan narkoba merupakan kampus ternama. Kendati demikian Dodi enggan membeberkan namanya.

Ia menyampaikan bahwa sekitar 3 kilogram narkoba telah beredar dari bungker tersebut.

"Ada jaringan ke lapas itu, saya belum sebutkan dulu lapasnya mana," ujar Dodi, dikutip dari Tribrata.

Berikut fakta penemuan bungker narkoba di Makassar:

1. Dikendalikan dari dalam lapas

Kampus di Makassar yang menjadi lokasi penemuan bungker narkoba diketahui juga dijadikan tempat peredaran narkoba.

Dodi menyampaikan, hasil penyelidikan kepolisian menunjukkan bahwa pengendalian narkoba tersebut dipegang oleh seorang narapidana yang mendekam di lembaga permasyarakatan (lapas).

"Bungkernya, brangkas penyimpanan barang bukti, dan transaksi," ujar Dodi, dikutip dari Kompas.com.

"Sejauh ini menurut pengakuan terakhir, sudah masuk 3 kilogram karena sudah beredar cukup lama," tambahnya.

2. Polisi masih lakukan pengejaran

Dodi mengatakan, pihaknya sedang melakukan pengejaran guna membongkar jaringan yang mengedarkan narkoba di salah satu kampus di Makassar.

Dodi yang enggan membeberkan nama kampus tersebut mengaku miris melihat lingkungan kampus justru dijadikan lahan peredaran narkoba.

Ia meyakini ada aktor di balik peredaran tersebut dan berharap lembaga pendidikan menjadi tempat untuk mencetak penerus bangsa.

"Kampusnya, kita belum bisa katakan. Sementara belum bisa disebutkan. Yang jelas kita sudah temukan. Di Makassar," ujarnya.

3. Peredaran narkoba dilakukan secara terstruktur

Lebih lanjut, Dodi mengungkapkan peredaran narkoba di kampus tersebut sudah dilakukan secara masif.

"Tapi yang jelas inilah mirisnya kondisi yang kita hadapi. Di dalam area kampus yang sejatinya itu untuk pendidikan, untuk menunjukkan prestasinya di dunia pendidikan justru dijadikan marketing (narkoba)," imbuhnya, dikutip dari Kompas.com.

Ia juga membeberkan bahwa pelakunya juga mempunyai rekapan penyaluran narkoba.

Peredaran narkoba di kampus tersebut, kata Dodi, juga dijalankan secara terstruktur.

"Peredarannya ini sangat masif dan ini sangat miris karena ada bungker. Bahkan ada buku rekapnya, ada penyalurannya," ungkap Dodi.

4. Kampus diharap ikut membantu

Diberitakan Antara, Dodi juga berharap supaya kampus turut membantu dan tidak meng-under estimate atau meremehkan kasus tersebut.

Ia meminta kampus untuk merapatkan baruisan dan mengidentifikasi mahasiswa atau civitas academica yang terindikasi terlibat narkoba.

"Sehingga kita bisa memperkecil dan menekan siapa saja biangnya yang memasukan barang itu," kata Dodi.

"Kalau ini sempat menjadi tidak terkendali, hancur generasi kita. Karena ini berangkat dari lembaga pendidikan," sambungnya.

(Sumber: Kompas.com/Reza Rifaldi | Editor: Khairina, Ardi Priyatno Utomo).

https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/09/134500065/4-fakta-penemuan-bungker-narkoba-di-kampus-makassar-ternyata-dikendalikan

Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke