Cahaya tidak bisa fokus dengan benar pada retina. Oleh karena itu hanya bagian dari obyek yang dilihat yang menjadi fokus.
Fokus juga tidak rata membuat obyek terlihat buram atau bergelombang.
Oleh karena itu, silinder dapat memengaruhi penglihatan seseorang pada jarak berapapun, baik dekat ataupun jauh.
Baca juga: 10 Manga Tersukses Sepanjang Masa, dari One Piece hingga Slam Dunk
astigmatisme biasanya disebabkan oleh bentuk kornea yang tak beraturan. Kondisi ini oleh ahli mata sering disebut dengan astigmatisme kornea.
Seseorang juga bisa mengalami astigmatisme lenticular, di mana lensa di mata memiliki bentuk yang tak beraturan.
astigmatisme lentikular sering disebabkan oleh adanya penyakit katarak.
Siapapun bisa mengalami astigmatisme kapan saja. Beberapa orang mendapatkannya sejak lahir, ada pula yang mengembangkannya setelah dewasa.
Gejala astigmatisme paling umum adalah penglihatan yang kabur sehingga membuat seseorang kesulitan melihat detil suatu obyek.
Gejala lain dari astigmatisme yakni:
Dikutip dari Healthline, tidak diketahui penyebab pasti dari astigmatisme, namun genetik dipercayai sebagai faktor utama.
Selain itu, astigmatisme bisa hadir akibat dari cedera pada mata atau setelah adanya operasi mata.
Selain itu, silinder juga sering terjadi bersamaan dengan rabun jauh atau rabun dekat.
Beberapa kondisi langka seperti keratoconus juga bisa menjadi penyebab astigmatisme. Penyakit ini memengaruhi kornea, menyebabkan jaringan bening pada kornea menipis dan menonjol keluar.
Pada akhirnya kondisi ini menyebabkan penglihatan buram dan kepekaan terhadap cahaya terang.
Penyebab keratoconus sendiri juga tidak diketahui, namun diyakini juga merupakan faktor keturunan.