KOMPAS.com - Kolesterol tinggi menjadi ancaman bagi kesehatan, mulai dari peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, hingga sirkulasi darah.
Sayangnya, penyakit kolesterol tinggi tidak mengenal usia. Seorang warganet yang baru berusia 22 tahun mengaku memiliki kadar kolesterol hingga 208 mg/dL.
"Cara nurunin kolestrol gmn yaa wkwkwk baru 22 tahun udah jeglek kolestrolnya," tulis akun ini, Minggu (14/5/2023).
Hingga Senin (15/5/2023), unggahan viral itu telah dikomentari 1.054 akun, dibagikan 898 warganet, dan disukai sebanyak 7.634 pengguna Twitter.
Lantas, bagaimana cara menurunkan kolesterol tinggi di usia muda?
Baca juga: Nyeri di Belakang Leher Bisa Jadi Tanda Kolesterol, Kapan Harus Cek?
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di RS UNS Habibie Arifianto membenarkan bahwa kolesterol tinggi bisa menyerang siapapun, termasuk mereka yang masih muda.
"Penyakit hiperkolestrol (kolesterol tinggi), sangat mungkin menyerang seseorang di usia muda, jadi bukan dominasi masyarakat yg berusia menengah atau tua," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (15/5/2023).
Menurut Habibie, kadar kolesterol 208mg/dL seperti di dalam unggahan viral termasuk tinggi.
"Jadi bila kolestrol 208mg/dL ya sudah dapat dikategorikan tinggi," ucapnya.
Meskipun begitu, kategori kadar kolesterol disebut tinggi berbeda-beda, bergantung pada faktor risikonya.
"Ada beberapa perbedaan kategori, tergantung dari faktor risiko yang dimiliki pasien," kata Habibie.
Pada orang dewasa contohnya, konsensus panduan manajemen penyakit yang berhubungan dengan lipid/lemak tubuh terbaru, yaitu:
Baca juga: 7 Jenis Kacang yang Ampuh Menurunkan Kolesterol, Apa Saja?
Menurut Habibie, kolesterol tinggi di usia muda disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
Gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab pertama kadar kolesterol tinggi di usia muda, seperti sedentary lifestyle.
Dilansir dari Siloam Hospital, sedentary lifestyle adalah kegiatan yang dilakukan di luar waktu tidur dan hanya mengeluarkan kalori dalam jumlah sedikit.
Organisasi Kesehatan Duni (WHO) menyatakan, sedentary lifestyle merupakan salah satu penyebab kematian yang sering terjadi di dunia.
Selain sedentary lifestyle, kebiasaan konsumsi makanan yang mengandung kadar kolesterol tinggi juga menjadi penyebabnya.
Adapun makanan dengan koletserol tinggi di antaranya gorengan dan jeroan.
Baca juga: Tak Banyak Disadari, Kebiasaan Melewatkan Sarapan Ternyata Picu Kolesterol Tinggi
Faktor penyebab kadar kolesterol lainnya adalah keturunan (genetik).
Sayangnya, faktor ini kerap luput.
"Mekanisme (penyebab kolesterol tinggi) yang jarang diketahui adalah penyakit yang disebut hiperkolestrolemia familial," kata Habibie.
Hiperkolestrolemia adalah penyakit gangguan genetik yang cukup sering terjadi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencatat, hiperkolestrolemia terjadi pada sekitar 1:250 populasi penduduk.
"Hal ini merupakan penyebab yang cukup sering mengakibatkan serangan jantung di usia muda," tutur Habibie.
Baca juga: Jangan Salah Pilih, Ini Jenis Ikan yang Aman untuk Penderita Kolesterol Tinggi!
Menurut Habibie, kolesterol tinggi merupakan penyakit yang mudah untuk dikendalikan.
"Hal yang paling mudah dan murah adalah olah raga serta diet rendah kolestrol," kata Habibie.
Penderita disarankan mengurangi makanan gorengan, jeroan, seafood, dan menggantinya dengan diet ala mediterania.
Diet mediterania memiliki pola makan yang kaya sayur, buah, kacang-kacangan, dan protein hewani dari ikan.
"Apabila dengan perubahan gaya hidup, kolestrol masih tinggi, baru kita berikan obat penurun kolestrol," tandas Habibie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.