Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons 3 Negara soal Indomie Rasa Ayam Spesial yang Sempat Ditarik di Taiwan

Kompas.com - 14/05/2023, 15:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Produk Indomie Ayam Spesial sempat ditarik dari peredaran di Taiwan.

Penarikan itu dilakukan setelah otoritas Taiwan mendeteksi adanya etilen oksida. Etilen oksida adalah senyawa kimia yang dikaitkan dengan penyebab limfoma dan leukimia.

Departemen Kesehatan Taipei mengumumkan hal tersebut pada Senin (24/4/2023), saat merilis hasil pemeriksaan mi instan yang tersedia di ibu kota Taipei pada tahun 2023.

Berikut ini respons Malaysia, Nigeria, dan Indonesia usai adanya penarikan Indomie di Taiwan.

Malaysia lakukan pengujian 

Dikutip dari laman ChanelNewsASia, Malaysia pada Rabu (26/4/2023) sempat melakukan penarikan terhadap sejumlah produk Indomie Ayam Spesial dan Mie Kari Putih Penang Ah Lai.

Setelah dilakukan penarikan, Malaysia kemudian melakukan penyelidikan terhadap produk mi tersebut. 

Adapun Kementerian Kesehatan Malaysia pada Selasa (9/5/2023) telah menyatakan bahwa Indomie Ayam Spesial dan Mie Kari Putih Penang Ah Lai aman untuk dikonsumsi.

Pengumuman tersebut disampaikan setelah dilakukan analisa laboratorium pada kedua produk.

"Berdasarkan analisis laboratorium yang telah diakukan pada sampel, Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa produk tersebut memenuhi undang-undang yang ditentukan dan aman untuk dimakan," kata direktur jenderal kesehatan Malaysia Muhammad Radzi Abu Hassan di sebuah pernyataan sebagaimana dikutip dari laman tersebut.

Informasi mengenai pernyataan keamanan Indomie Rasa Ayam Spesial juga diunggah dalam akun Bahagian Keselamatan dan Kualiti Makanan Malaysia @BKKMputrajaya.

Dalam pernyataan ini dijelaskan bahwa ada 6 tingkat pemeriksaan pada produk pangan impor di pintu masuk negara Malaysia yang dilakukan berdasarkan risiko.

Sesuai dengan tingkatan pemeriksaan ini, maka pemeriksaan level 5 yakni Hold, Test, dan Release (TUL) untuk produk makanan yang masuk ke dalam negeri akan ditahan dan dianalisis terlebih dahulu.

“Hanya produk makanan yang memenuhi standar yang dilepas untuk pasar Malaysia,” katanya.

Menurutnya, sejak 2022 hingga April 2023, sudah ada 37 dari 317 sampel yang dianalisis dengan TUL yang merupakan produk mi instan dari berbagai merek yang diuji dengan parameter etilen oksida.

Baca juga: Viral, Unggahan Indomie Goreng Lengkap dengan Nasi, Ini Kata Indofood

Ramai di Nigeria

Rupanya, kabar mengenai penarikan Indomie di Taiwan juga sempat membuat geger Nigeria.

Sebagaimana dikutip dari Leadership.ng, di Nigeria Indomie cukup terkenal sehingga di negara tersebut masyarakat selalu panik setiap ada masalah terkait mi instan di seluruh dunia.

Hal ini karena masyarakat Nigeria seringkali mengidentikkan mi instan jenis apapun sebagai Indomie.

Merespons kepanikan publik di Nigeria, Direktorat Keamanan Pangan dan Nutrisi Terapan (NAFDAC) menjelaskan, bahwa Indomie Rasa Ayam Spesial yang tengah dibicarakan di Taiwan maupun Malaysia tidak diimpor Nigeria dan tidak diproduksi di negara itu.

Sebagai informasi, Nigeria telah melarang adanya impor mi instan sejak bertahun-tahun lalu.

Adapun Indofood memproduksi Indomie di Nigeria melalui Dufil Prima food Plc.

“NAFDAC tidak melarang Mi Instan Indomie diproduksi di Nigeria. NAFDAC telah mendaftarkan beberapa produsen lokal dan mi Indomie telah bersertifikat aman untuk dikonsumsi. Mi Taiwan dan Malaysia tidak ada hubungannya dengan produsen lokal kami," kata Direktur Jenderal NAFDAC, Prof Mrs Mojisola Adeyeye dikutip dari Dailypost.

Baca juga: Ramai soal Es Krim Rasa Indomie Goreng, Sempat Dikira April Mop

Penjelasan BPOM Indonesia

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia juga telah memastikan bahwa produk mi instan merek Indomie yang beredar di Indonesia aman.

Menurut BPOM, kadar etilen oksida (EtO) yang ditemukan pada produk Indomie di Taiwan masih jauh di bawah batas normal ketentuan di Indonesia, yakni 0,187 mg per kg atau setara dengan 0,34 ppm.

Sebagai informasi, Batas Maksimal Residu (BMR) EtO sesuai aturan di Indonesia adalah sebesar 85 ppm.

Sementara itu, penarikan Indomie di Taiwan dikarenakan negara itu tidak mengizinkan kandungan EtO pada pangan.

"Dengan demikian, kadar 2-CE yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah BMR 2-CE di Indonesia dan di sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada," ujar BPOM dalam keterangan resminya sebagaimana dikutip dari Kompas.com (28/4/2023)

"Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar," ujar pernyataan lebih lanjut.

Perbedaan standar itu menurut BPOM dikarenakan belum adanya aturan baku mengenai batas maksimal residu EtO yang dikeluarkan oleh Codex Alimentarius Commission (CAC).

CAC merupakan sebuah organisasi standar pangan internasional di bawah World Health Organization/Food and Agriculture Organization (WHO/FAO).

"Beberapa negara pun masih mengizinkan penggunaan EtO sebagai pestisida," ujar BPOM.

Baca juga: BPOM Pastikan Indomie Aman Dikonsumsi, Berapa Batas Aman Etilen Oksida?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com