Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Hubungan Inses yang Bisa Melahirkan Bayi Cacat Bawaan? Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 03/05/2023, 18:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Indra menjelaskan, studi terbaru menunjukkan bahwa risiko sepupu pertama untuk menularkan penyakit sebesar 2-3 persen lebih tinggi daripada orang yang tidak terkait.

"Risiko mewariskan penyakit genetik jauh lebih tinggi untuk pernikahan sedarah antara saudara kandung daripada sepupu pertama," ujarnya terpisah.

"Untuk lebih spesifik, dua saudara kandung yang memiliki anak bersama akan memiliki peluang lebih tinggi untuk menularkan penyakit resesif kepada anak mereka," tambahnya.

Resesif berarti kedua salinan gen harus dalam versi yang sama agar dapat berpengaruh. Contoh ciri-ciri resesif yang umum adalah rambut merah atau mata biru.

Selain itu, salinan gen yang tidak bekerja dengan baik (atau tidak berfungsi sama sekali) dapat menyebabkan penyakit resesif.

Indra mengatakan, setiap manusia hanya memerlukan satu salinan yang berfungsi karena dapat mengompensasi salinan yang tidak berfungsi tersebut.

"Kita semua memiliki beberapa gen penyakit resesif. Tetapi kita biasanya memiliki salinan gen kedua yang berfungsi untuk membuat kita sehat. Ketika seseorang memiliki satu salinan normal dan satu salinan gen penyakit, maka seseorang itu disebut 'pembawa' penyakit," jelasnya.

Ia mengungkapkan pembawa tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit, tetapi mereka dapat menularkan gen versi penyakit kepada anak-anak mereka.

Baca juga: Ramai soal Perempuan Tak Sengaja Minum Obat Kuat Pria, Adakah Efeknya?

Apa saja penyakit resesif itu?

Indra menjelaskan, ada banyak penyakit resesif yang berbeda-beda dan cenderung langka.

Penyakit resesif yang paling umum adalah cystic fibrosis dan anemia sel sabit. Artinya, dua orang tua yang tidak berkerabat kemungkinan besar adalah pembawa gen penyakit yang berbeda satu sama lain.

Jika mereka menikah dan memiliki anak bersama, anak-anak itu mungkin akan mendapatkan setidaknya satu salinan yang bagus dari salah satu gen tersebut. Sehingga anak-anak tidak mungkin terkena penyakit tersebut.

Di sisi lain, Indra mengungkapkan bahwa saudara kandung memiliki kemungkinan jauh lebih besar untuk menjadi pembawa penyakit yang sama.

Kemudian, anak-anak mereka juga lebih mungkin mendapatkan dua salinan gen yang rusak dan berakhir dengan penyakit.

Ia menyampaikan, kemungkinan penyakit resesif terjadi pada dua saudara kandung adalah sebesar 50 persen. Ini berarti, untuk setiap gen tertentu, ada 1 dari 4 kemungkinan mereka memiliki salinan yang sama satu sama lain.

Indra memberikan contoh, misalnya ayah mereka adalah pembawa penyakit berbahaya seperti cystic fibrosis (CF), maka ayah memiliki satu salinan CFTR yang rusak, gen CF.

Ini berarti bahwa saudara laki-laki dan perempuan tersebut memiliki peluang 25 persen untuk keduanya juga menjadi pembawa.

Jika saudara laki-laki dan perempuan tersebut memiliki anak atau melakukan hubungan inses, maka masing-masing anak mereka akan memiliki peluang 1 banding 4 untuk berakhir dengan CF dengan mendapatkan salinan penyakit CFTR dari masing-masing orang tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com