Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Uang Emisi Baru Salah Potong, Benarkah Bernilai Lebih Tinggi dari Nominal Asli?

Kompas.com - 03/05/2023, 15:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang menampilkan uang pecahan Rp 20.000 emisi baru yang mengalami salah potong atau cacat, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut dibuat oleh akun TikTok ini pada Jumat (28/4/2023).

"Na na na," tulis pengunggah disertai dengan emotikon uang.

Hingga Rabu (3/5/2023), video berdurasi 14 detik tersebut sudah dilihat sebanyak 19,2 juta kali dan disukai 1,4 juta warganet.

@hokikunoindonesia na na na ????????#CapCut #koleksi #koleksiuang #salahpotong #salahcetak #uangunik #kolektoruang #fyp? #viral #fyppppppppppppppppppppppp ? suara asli - Hoki kuno Indonesia

Beberapa warganet turut menanggapi unggahan tersebut dengan mengatakan bahwa mereka juga memiliki uang serupa.

Kemudian, warganet juga menanyakan apakah uang salah potong tersebut bisa bernilai lebih tinggi atau tidak.

"Nyesel dulu punya duit yg cacat, tapi malah gw gunting biar rapi," tulis akun @levvfixx.

"Itu harganya lebih mahal kah?," tanya akun @suryamahardika97.

"Lh gua punya njr 100k SMA 10k ke gitu klo di jual laku ga ya," tulis akun @riaintestine.

Lantas, apakah uang salah potong masih sah digunakan sebagai alat pembayaran dan bisa laku lebih mahal?

Baca juga: Ramai soal Cara Bedakan Uang Rp 100.000 Asli atau Palsu dari Warna Bunganya, Bagaimana Caranya?


Penjelasan Bank Indonesia (BI)

Direktur Departemen Komunikasi BI Fajar Majardi mengungkapkan, uang emisi baru Rp 20.000 dalam video tersebut merupakan uang cacat yang mengalami salah potong.

"Itu termasuk uang cacat yang misprint atau miscut dan tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (3/5/2023).

Ia menyampaikan, bagi masyarakat yang menemukan uang cacat, seperti uang miscut dan misprint dapat menukarkannya ke Bank Indonesia (BI).

Lebih lanjut, Fajar mengatakan bahwa BI akan mengganti uang cacat tersebut dengan uang Rupiah yang sesuai dengan nominal uangnya.

"Selama uang tersebut diyakini keasliannya, masyarakat akan mendapatkan penukaran sesuai dengan nominalnya," ungkapnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Tren
6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

Tren
Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Tren
Apakah Status BPJS Kesehatan Nonaktif jika Terlambat Bayar Iuran?

Apakah Status BPJS Kesehatan Nonaktif jika Terlambat Bayar Iuran?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com