Adapun sebelum sukses seperti saat ini, Sukanto Tanoto yang merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara ini putus sekolah pada usia 17 tahun.
Dia kemudian memilih untuk memulai bisnisnya sendiri. Bahkan, Sukanto mengaku, dia belajar bahasa Inggris sendiri dengan membaca Readers' Digest, Life, dan Newsweek.
Baca juga: Disebut Duduki Kasta Tertinggi Camilan Lebaran, Siapa Pemilik Khong Guan?
Dengan keingintahuan dan keyakinan yang kuat dalam pembelajaran berkelanjutan, Sukanto Tanoto akhirnya melanjutkan pendidikan sendiri dengan mengikuti kursus manajemen di sekolah bisnis terkemuka, seperti INSEAD, Harvard, dan Wharton.
Tak sampai di situ, dia juga berkomitmen untuk memberikan bantuan pendidikan, khususnya untuk masyarakat perdesaan.
Atas dasar itulah, pada 1981, Sukanto Tanoto dan keluarga mendirikan Tanoto Foundation dengan tujuan untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan kualitas manusia Indonesia.
Gerakan filantropi ini memberi perhatian khusus terhadap pengembangan sumber daya manusia, terutama dalam bidang pendidikan dan pengembangan anak usia dini, pendidikan dasar, pengembangan kepemimpinan, dan riset medis.
Di sisi lain, Sukanto Tanoto juga terdaftar sebagai anggota Dewan Internasional INSEAD, Dewan Pengawas Wharton, Dewan Eksekutif Wharton untuk Asia, dan terlibat di berbagai badan pendidikan, komunitas, dan industri lainnya.
Dia turut menjadi penerima Wharton School Dean’s Medal Award, sebagai pengakuan atas kontribusi terhadap perluasan ekonomi global dan peningkatan taraf hidup di seluruh dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.