Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal KRL Penuh Sampah dan Muntahan, KAI Commuter Imbau Tidak Makan dan Minum Selama Perjalanan

Kompas.com - 25/04/2023, 15:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang mengeluhkan kondisi kereta rel listrik (KRL) penuh sampah dan muntahan, ramai di media sosial.

Dibuat oleh akun Twitter @Izzadin_Sabani, Minggu (23/4/2023), pengunggah membagikan beberapa potret KRL yang tampak lengang tetapi sampah berserakan di mana-mana.

"Pastikan anda punya otak sebelum menggunakan KRL! Saat menggunakan KRL ada namanya aturan dan tata tertib jadi patuhi dan laksanakan!" tulis pengunggah.

Pengunggah bernama Muhammad Izzadin Sabani ini mengizinkan Kompas.com untuk menjadikan twitnya sebagai bahan pemberitaan.

Izzadin turut mengungkapkan, foto tersebut diambil di KRL rute Bogor-Jakarta Kota pada Minggu (23/4/2023).

"Kejadian 23 April, di rute Bogor-Jakarta Kota," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (25/4/2023).

Melalui unggahannya, Izzadin menyoroti pengguna yang makan dan minum di dalam KRL, tetapi tidak menjaga kebersihan.

Padahal, aturan KRL melarang seluruh pengguna untuk makan maupun minum selama perjalanan.

"Dan hal yang paling mengerikan yang saya temukan adalah pecahan kaca di sela-sela kursi, untung ngeliat, kalo gak ada ngeliat terus dudukin wah bisa...," lanjutnya dalam twit.

Baca juga: Ramai soal KRL Kembali ke Zaman Dulu Saat Penumpang Bergelantungan, Mungkinkah Terjadi?


Penjelasan KAI Commuter

Saat dikonfirmasi, Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan, membenarkan kondisi KRL dalam twit tersebut.

Menurut dia, kondisi tersebut terjadi di KA 4206 Jakarta Kota-Bogor pada Minggu (23/4/2023) lalu.

Berkenaan dengan sampah, pihaknya pun mengimbau seluruh pengguna untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat, baik di dalam KRL maupun stasiun.

"Tidak makan dan minum juga di dalam commuterline," lanjut Leza, dihubungi Kompas.com, Selasa (25/4/2023).

Sementara itu, terkait dengan muntahan, Leza turut membenarkan keberadaannya di rangkaian kereta yang sama.

Dia mengatakan, petugas kemudian langsung membersihkan muntahan, sehingga pengguna lain tetap nyaman selama perjalanan.

Lebih lanjut Leza mengimbau, agar pengguna KRL senantiasa mematuhi aturan yang berlaku.

Bukan hanya itu, seluruh pengguna yang membawa anak juga diimbau untuk menjaga dan mengawasi mereka, baik di dalam commuterline atau stasiun.

Baca juga: Viral Unggahan Perempuan Tewas Tertabrak KRL di Bojonggede, Ini Penjelasan KAI Commuter

Larangan makan dan minum masih berlaku

Menurut Leza, larangan makan dan minum di dalam KRL hingga saat ini masih berlaku.

Oleh karena itu, pengguna seharusnya tidak mengonsumsi apa pun selama perjalanan, kecuali pada waktu berbuka puasa selama Ramadhan.

"Kecuali pas buka puasa selama bulan Ramadhan. Itu pun hanya 1 jam dari waktu beduk Maghrib," ungkapnya.

Di sisi lain, dikutip dari Kompas.com (12/10/2022), setidaknya terdapat 23 larangan di dalam KRL, yakni:

  1. Dilarang memanjat
  2. Dilarang bermain papan luncur
  3. Dilarang membawa masuk sepeda (bukan sepeda lipat)
  4. Dilarang membawa masuk sepeda motor
  5. Dilarang membawa benda berbau tajam
  6. Dilarang membawa narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya
  7. Dilarang membawa senjata jenis apa pun
  8. Dilarang membawa binatang
  9. Dilarang membawa benda mudah terbakar
  10. Dilarang melakukan aksi vandalisme (merusak)
  11. Dilarang melakukan pelecehan seksual
  12. Dilarang berjalan di atas rel kereta
  13. Dilarang makan dan minum
  14. Dilarang merokok
  15. Dilarang tidur berbaring
  16. Dilarang mengamen
  17. Dilarang bersandar di pintu dan tempat-tempat yang dilarang lainnya
  18. Dilarang berjualan
  19. Dilarang mengeluarkan kursi lipat
  20. Dilarang membuang sampah sembarangan
  21. Tempat duduk hanya untuk duduk
  22. Harap berjalan atau jangan berlari
  23. Dilarang memotret.

Adapun terkait larangan memotret, hanya berlaku di area yang dapat membahayakan pengguna.

Semua jenis kamera juga boleh dipakai asal tidak menggunakan tripod, kecuali wartawan yang tengah liputan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com