Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Penemuan Tengkorak Manusia di Sleman, Ternyata...

Kompas.com - 03/04/2023, 17:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Unggahan foto yang menyebut adanya penemuan tengkorak manusia di Tempel, Kabupaten Sleman, viral di media sosial.

Unggahan itu diposting oleh akun ini pada Senin (3/4/2023) dini hari.

Disebutkan bahwa tengkorak manusia itu ditemukan oleh warga setempat yang sedang mencari pasir di sungai.

[Breaking News] Penemuan krangka manusia (kepala). Di daerah tempel sleman. Td tetangga lg cari pasir di sungai eh nemu itu,” tulis sang pengunggah.

Hingga Senin (3/4/2023) siang, unggahan itu sudah dilihat sebanyak 271.600 kali dan mendapat 1.013 likes.

Baca juga: Ramai soal Penemuan Jenazah Perempuan di Sungai Prumpung Sleman, Ini Kata Polisi

Penjelasan polisi

Kasi Humas Polres Sleman, AKP Edy Wisaryanta mengatakan, tengkorak manusia yang ditemukan warga tersebut merupakan replika.

“Itu bukan tengkorak asli. Itu tengkorak replika yang terbuat dari lateks,” ujarnya saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (3/4/2023) siang.

Menurut penjelasan Puskesmas Tempel 1, replika itu biasanya digunakan untuk alat praktek di sekolah.

“Itu mungkin sudah rusak, kemudian dibuang,” ujar Edy.

Kronologi penemuan

Edy mengungkapkan, penemuan itu sebetulnya sudah terjadi sekitar satu minggu lalu oleh warga setempat yang sedang menambang pasir.

“Mereka (penemu) hanya penambang pasir. Saat menambang menemukan sesuatu hampir sama (seperti tengkorak),” ungkapnya.

Penambang tersebut merasa ragu dan penasaran, sehingga dilaporkan kepada pemerintah Desa Margorejo.

Baca juga: Seorang Perempuan Lompat dari Jembatan Kalikuning di Sleman, Apa yang Terjadi?

Menurut Edy, kepolisian baru mengetahui hal itu setelah pihak desa melaporkan ke Polsek Tempel.

“Polsek terus berkoordinasi ke Puskemas Tempel 1 dan Inafis Polres Sleman untuk meneliti dan mengecek lokasi penemuan tengkorak tersebut,” ujarnya.

“Perangkat desa juga menuju ke lokasi penemuan,” lanjutnya.

Setelah dicek dan diteliti, pihak puskemas memastikan bahwa tengkorak tersebut hanyalah replika yang terbuat dari lateks. 

Edy mengimbau kepada masyarakat bila menemukan hal-hal yang mencurigakan, segera lapor ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti.

“Bila mengetahui atau mendapatkan sesuatu yang dicurigai atau yang tidak biasanya, segera lapor ke polsek atau aparat terdekat untuk segera diselidiki,” tandasnya.

Baca juga: Fenomena Kasus Mutilasi di Sleman dan Koper Merah, Ini Kata Psikolog

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com