Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Kotak Pasir ke Kasur, Kenapa Kucing Tiba-tiba Pindah Tempat BAB?

Kompas.com - 17/03/2023, 10:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan soal kucing yang mendadak mengubah kebiasaannya dalam BAB, banyak dibicarakan di media sosial Twitter.

Pada Selasa (14/3/2023), seorang warganet lewat akun Twitter ini mengeluhkan kucingnya yang tiba-tiba buang air besar (BAB) di kasur padahal biasanya selalu di kotak pasir atau litter box-nya.

"Guys kenapa ya kucingku tiba-tiba suka pup di kasur, padahal selama 1,5 tahun sejak di-adopt selalu pup di litter box?" tanyanya.

Beberapa pencinta kucing lainnya lalu memberikan penyebab kucing pindah tempat BAB. Contohnya, antara lain karena tidak nyaman dengan kotaknya, stres, atau sedang birahi.

Hingga Rabu (15/3/2023), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 18.600 kali dan disukai 793 akun.

Lalu, apa penyebab kucing mendadak pindah tempat BAB?

Baca juga: Apakah Mata Kucing Bisa Minus akibat Terlalu Lama Menatap Gadget Layaknya Manusia?


Alasan kucing pindah tempat pup

Ilustrasi kucing buang kotoran di kotak pasir, Ilustrasi kotak pasir kucing. Shutterstock/Axel Bueckert Ilustrasi kucing buang kotoran di kotak pasir, Ilustrasi kotak pasir kucing.
Dokter hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana Kupang Aji Winarso menyebutkan ada beberapa penyebab kucing bisa ganti tempat buang air, yaitu:

1. Toilet training belum selesai

Toilet training merupakan merupakan proses belajar untuk buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB).

Menurut Aji, kucing perlu dilatih selama beberapa waktu agar terbiasa buang kotoran di litter box. Jika hewan berbulu itu sembarang pup, artinya masa pelatihannya belum selesai.

"Kucing yang dilatih ketika sudah dewasa akan lebih sulit dibandingkan kucing yang dilatih ketika sejak masih kecil," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (15/3/2023).

2. Kotak pasir kotor

Aji mengungkapkan, kucing mungkin buang kotoran sembarangan karena dia merasa kotak pasirnya sudah kotor dan penuh.

"Karena meskipun pasirnya sudah diuruk, kita harus segera membuang kotoran itu agar bak pasir bersih kembali," lanjutnya.

Ia menjelaskan, kucing termasuk hewan yang suka kebersihan. Saat kotak kotorannya sudah bau, dia akan cari tempat yang lebih bersih.

Tindakan tersebut dilakukannya karena tempat itu akan semakin bau kalau dia buang kotoran di tempat yang sama.

"Padahal sebagai predator, kucing ingin menyembunyikan kotorannya," tambah Aji.

Baca juga: Ramai soal Kucing Disebut Menangis karena Dimarahi, Ahli: Harus Tahu Beda Kucing Sakit dan Sedih

3. Tidak sehat

Aji tidak memungkiri kondisi kesehatan kucing turut memengaruhi kebiasaannya membuang kotoran.

Kucing yang tidak sehat bisa jadi akan membuang kotorannya sembarangan.

"Mungkin kucing sedang nggak enak perut. Jadi, tiba tiba mencret sembarangan," katanya.

Selain itu, stres juga bisa berperan terhadap perilaku kucing saat buang air.

4. Kotak pasir tidak nyaman

Kucing juga cukup sensitif dengan keadaan kotak pasir tempatnya biasa buang air. Kalau ia tidak merasa aman dan nyaman, kucing bisa pindah tempat saat BAB.

"Mungkin box-nya ditaruh di tempat bukan biasanya atau berpindah," ujar Aji.

Tidak hanya itu, kucing akan pindah tempat buang air akan merasa kotak pasirnya berada di tempat yang sudah tidak nyaman. Hewan ini juga lebih suka tempat yang tidak terlalu ramai dan tenang.

Baca juga: Hampir Punah, Swedia Justru Beri Izin Perburuan Kucing Lynx

Cara atasi kucing pup sembarangan

Ilustrasi kucing Siberia.iStockphoto/Akifyeva Svetlana Ilustrasi kucing Siberia.
Sementara itu saat dihubungi terpisah, dokter hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Slamet Raharjo mengungkapkan bahwa kucing suka buang air di tempat yang sama.

"Kucing biasanya akan poop atau pee di tempat tertentu yang sudah ada aroma poop atau pee sebelumnya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/3/2023).

Keadaan ini membuat kucing akan mencari tempat lain untuk buang kotoran saat aroma khas tersebut tak tercium lagi di tempat biasanya.

Di sisi lain, kucing juga berpotensi buang air di tempat yang pernah digunakannya.

"Kasur, kursi, atau sofa yang konsistensinya empuk biasanya menjadi pilihan untuk tempat kucing poop dan pee baru," lanjutnya.

Jika lokasi buang air kucing yang baru tidak dikehendaki pemiliknya, maka bekas kotoran di atas kasur atau sofa itu harus segera dibersihan sampai betul-betul bersih.

Slamet menyarankan agar menyemprot tempat itu dengan disinfektan atau parfum yang aromanya kuat sehingga tidak digunakan untuk buang air lagi oleh kucing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com