Diketahui bahwa posisi semu matahari berada di sekitar wilayah ekuator, tepatnya di posisi Latitude: 3° 24' South, Longitude: 80° 28' East.
Posisi tersebut mengindikasikan penyinaran matahari cukup optimal di sekitar wilayah ekuator.
Baca juga: BMKG Soroti soal Potensi Gempa Sesar Cimandiri dan Lembang, Apa Itu?
Selain itu, Iqbal menyebutkan, faktor lainnya dari suhu panas di Indonesia karena tutupan awan. Dua hal tersebut yang menjadi faktor dari panasnya suhu di Indonesia.
“Kondisi tersebut yang saat ini dapat memicu kondisi suhu pada siang hari di Jabodetabek dan beberapa wilayah Indonesia lainnya dapat terjadi cukup terik,” tandasnya.
Iqbal mengatakan, saat ini sebagian wilayah Indonesia selatan ekuator mulai memasukin periode peralihan atau musim pancaroba.
Sehingga, kondisi cuaca umumnya cerah berawan pada pagi dengan potensi hujan pada siang atau sore.
Cuaca yang berawan tersebut juga menyebabkan penyinaran matahari semakin optimal.
Menurut Iqbal, musim pancaroba terjadi pada Maret hingga Mei.
“Pada bulan Maret-Mei, sebagian besar wilayah Indonesia memasukin wilayah pancaroba, di mana suhu panas pada pagi-siang hari,” ucapnya.
Baca juga: Tanggapan BMKG soal Prediksi Gempa Indonesia dengan Magnitudo di Atas 7 oleh SSGEOS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.