Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai soal Suhu Panas Disebabkan oleh Gerak Semu Tahunan Matahari, BMKG: Itu Salah Satunya

Unggahan itu diposting oleh akun @Jogja_Uncover pada Sabtu (11/3/2023).

Pada unggahan tersebut, terdapat foto yang memperlihatkan peta wilayah Indonesia.

“Terlihat refleksi sinar Matahari di atas lautan.

Gerak semu tahunan Matahari sedang menuju khatulistiwa dan fase ekuinoks berlangsung pada 21 Maret (Jawa sudah 1 Maret lalu).

Inilah penyebab panas ngentang-ngentang beberapa hari ini di Indonesia,” tulis pengunggah.

Tanggapan warganet

Beragam komentar membanjiri unggahan tersebut.

Beberapa warganet mengungkapkan wilayahnya mengalami suhu yang panas. Sedangkan warganet lainnya memberi spekulasi penyebab suhu panas di Indonesia.

“Samarinda wes panas banget,” ketik salah satu warganet.

“Tuban juga panas, biasanya setiap dzuhur dan ashar hujan. Tbtb enggak pernah hujan lagi,” ketik warganet lainnya.

“Adanya cerminan cahaya matahari yang terkonsentrasi ini menjadi salah satu tanda2 mataharinya sangat dekat dan lokal,” tulis seorang warganet.

Penjelasan BMKG

Dimintai tanggapan, ahli meteorologi Badan Meteologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Iqbal Fathoni mengatakan, terdapat dua faktor utama dari panasnya iklim di Indonesia.

Salah satunya adalah posisi semu matahari.

“Ada beberapa penyebab dari tingginya suhu udara tersebut, antara lain adalah posisi semu matahari dan tutupan awan,” katanya, Minggu (12/3/2023).

Diketahui bahwa posisi semu matahari berada di sekitar wilayah ekuator, tepatnya di posisi Latitude: 3° 24' South, Longitude: 80° 28' East.

Posisi tersebut mengindikasikan penyinaran matahari cukup optimal di sekitar wilayah ekuator.

Selain itu, Iqbal menyebutkan, faktor lainnya dari suhu panas di Indonesia karena tutupan awan. Dua hal tersebut yang menjadi faktor dari panasnya suhu di Indonesia.

“Kondisi tersebut yang saat ini dapat memicu kondisi suhu pada siang hari di Jabodetabek dan beberapa wilayah Indonesia lainnya dapat terjadi cukup terik,” tandasnya.

Iqbal mengatakan, saat ini sebagian wilayah Indonesia selatan ekuator mulai memasukin periode peralihan atau musim pancaroba.

Sehingga, kondisi cuaca umumnya cerah berawan pada pagi dengan potensi hujan pada siang atau sore.

Cuaca yang berawan tersebut juga menyebabkan penyinaran matahari semakin optimal.

Menurut Iqbal, musim pancaroba terjadi pada Maret hingga Mei.

“Pada bulan Maret-Mei, sebagian besar wilayah Indonesia memasukin wilayah pancaroba, di mana suhu panas pada pagi-siang hari,” ucapnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/03/12/214500065/ramai-soal-suhu-panas-disebabkan-oleh-gerak-semu-tahunan-matahari-bmkg--itu

Terkini Lainnya

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke